Rabu, 25 Maret 2015

Walikota Mas’ud Yunus Istiqomah Berikan Tausyiah Jamaah Al Ummahat


Meski menjadi Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus yang seorang Kyai masih istiqomah mensyiarkan agama islam dengan menjadi penceramah di berbagai kesempatan. Baik itu pada saat acara yang digelar Pemkot, jamaah pengajian maupun pada berbagai undangan majlis ta’lim.

Seperti pada Jumat (20/3) kemarin, Walikota Mas’ud Yunus memberikan tausiah pada Jamaah Majlis Ta’lim Al Ummahat Kota Mojokerto yang dibinanya sejak menjabat sebagai Wakil Walikota. Acara yang digelarnya setiap bulan sekali di GOR Seni Majapahit ini selalu dipadati jamaah. Terhitung lebih dari 2000 jamaah ibu-ibu menghadiri acara yang mengulas tausiah dari Walikota Mas’ud Yunus dengan tema tentang membina keluarga sakinah.

Biasanya, pengajian yang digelar rutin setiap bulan ini jamaahnya datang untuk mendengarkan tausiah. Tetapi pada Jumat kemarin jamaah sebelum mendengarkan tausyiah juga berkesempatan untuk check up kesehatan gratis dan donor darah.

Kali ini, Walikota Mas’ud Yunus memilih bahasan tentang persaudaraan karena Allah. Seorang muslim di dalam mencintai atau membenci sesuatu harus karena Allah dan Rasul-Nya.

“Hal ini sesuai dengan sabda Rasululloh SAW; Barang siapa yang mencintai karena Allah, dan membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menahan karena Allah, maka ia telah menyempurnakan iman,” kata Walikota Mas’ud Yunus. Dalam hadis tersebut, lanjutnya, hendaknya seorang muslim dalam mencintai saudara dan membangun persaudaraan harus karena Allah dan Rosul-Nya.

Dalam bersaudara karena Allah hendaknya orang yang dipilih sebagai teman atau saudara memiliki empat karakter. “Hendaknya memilih teman yang berakal sehat, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Allah SWT., dan berpegang teguh pada syariat agama,” jelas Kyai Mas’ud Yunus.

Adapun hak-hak persaudaraan karena Allah adalah dengan memberi pertolongan dengan harta, sedapat mungkin memenuhi keperluannya, menjaga lisan darinya kecuali untuk kebaikan, mengucapkan ucapan yang baik kepadanya sebagaimana ucapan itu untuk dirinya. “Dan sebagai saudara hendaknya memaafkan kesalahannya, menutup aibnya, dan berbaik sangka kepadanya,” lanjutnya.

Dengan saudara, Mas’ud Yunus juga mengatakan bahwa hendaknya tidak membebani saudara dengan suatu yang memberatkan atau membuatnya tidak senang. “Kita juga harus memenuhi hak-hak ukhuwah kepadanya dengan memperkuat dan melanggengkan ikatannya. Dan mendoakan kebaikan baginya, anak-anaknya, dan orang-orang yang ada hubungan dengannya,” urainya.

Tausyiah yang berlangsung 3 jam ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dijawab langsung oleh Kyai Mas’ud Yunus. Mengenai jamaah Al Ummahat, Walikota menjelaskan bahwa ia ingin membentuk masyarakat keluarga muslim yang ahlussunnah wal jama’ah yang sakinah, mawaddah, warahmah dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila. “Sekaligus untuk membentengi keluarga dari efek negatif arus budaya modern dan membentengi masyarakat dari paham radikal yang bertentangan dengan ajaran islam,” terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar