Rabu, 08 April 2015

Walikota Kukuhkan Panitia UNAS Kota Mojokerto 2015


Ratusan Kepala Sekolah SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK berkumpul di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto untuk mengikuti pengukuhan panitia ujian sekolah dan ujian nasinonal (UN) tahun 2015 Dihadiri Walikota Mojokerto, anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Perwakilan Polres Mojokerto Kota, Kepala Kemenag, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto dan Dewan Pendidikan Kota Mojokerto.
Jumlah peserta ujian nasional di Kota Mojokerto tahun 2015 untuk tingkat SD/MI/SDLB sebanyak 2721 peserta didik. Untuk tingkat SMP/MTs/SMPLB sebanyak 2999 peserta didik, sedangkan untuk tingkat SMA/MA/SMALB 1572 peserta didik dan SMK sebanyak 1928 peserta didik. Juga untuk program paket C pada tahun ini peserta UN sebanyak 75 peserta didik.

Hariyanto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto mengatakan bahwa ada perbedaan pelaksanaan ujian nasional tahun ini dengan tahun kemarin. “Fungsi dari ujian nasional tahun kemarin digunakan sebagai pemetaan dan kelulusan. Sedangkan untuk tahun 2015 digunakan untuk pemetaan dan pembinaan,” katanya yang juga sebagai ketua Panitia UN 2015.
Sementara itu, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus dalam sambutannya mengatakan bahwa sekalipun ujian nasional tidak mempengaruhi kelulusan namun UN tetap berdampak sejauh mana kualitas pendidikan itu sendiri. “Maka itu, saya berharap pelaksanaannya juga harus profesional karena anak-anak kita nantinya akan diukur dalam UN ini sebagai pemetaan sejauh mana kualitas pendidikan di Kota Mojokerto,” tuturnya.
Walikota ingin, Kota Mojokerto dalam pedidikan akan terus menunjukkan prestasinya. Sebab Walikota telah mencanangkan bahwa pendidikan itu sebagai “imam” pembangunan di Kota Mojokerto. Karena Kota Mojokerto tidak memiliki sumber daya alam, yang dimiliki hanya sumber daya manusia.
Apapun yang dibutuhkan pendidikan, Pemerintah Kota Mojokerto sedapat mungkin untuk mensikapinya. “Baik yang menyangkut operasional maupun kegiatan pembinaan prestasi yang ada di sekolah demikian kegiatan lainnya akan terus diprioritaskan dan terus dikembangkan,” lanjutnya.
Masyarakat menyadari bahwa APBD untuk pendidikan di Kota Mojokerto sangat besar. Dan Walikota ingin kualitas pendidikan di Kota Mojokerto terus meningkat. Yaitu 25,5 persen dari total APBD untuk pendidikan. “Bahkan dalam visi misi saya, tahun 2019 APBD Kota Mojokerto untuk pendidikan mencapai 30 persen. Kalau sudah mencapai angka itu, insya Allah kualitas pendidikan masyarakat Kota Mojokerto itu sama dengan masyarakat Singapore,” harap Walikota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar