Selasa, 31 Maret 2015

KIM MEKARSARI bekerjasama dengan KIM PAMERIA, dalam memasarkan produk nya. KIM Pameria dengan hasil kerajinan yang berbahan daur ulang sampah untuk dijadikan berbagai macam kerajinan.


1. Nama produk : Kereta Tisu dan tempat minum
Bahan : Koran bekas
Harga : Rp. 100.000,-


2.Nama Produk : Bunga hiasan ruang tamu
Bahan : Koran bekas untuk Pas bunga
Kresek warna warni untuk bunga
Harga Rp, 7.500,- / batang bunga
Rp. 150.000,- / biji untuk pas bunga



3.Nama Produk : Bunga Hiasan Ruang Tamu
Bahan : Koran bekas untuk Pas bunga
Kresek warna warni untuk bunga
Harga Rp, 7.500,- / batang bunga
Rp. 150.000,- / biji untuk pas bunga


4.Nama Produk : Tas Belanja
Bahan : bekas bungkus segar dingin
Harga : Rp. 40.000,- / buah
5.Nama Produk : Tempat Jilbab
Bahan : Plastik bekas minyak
Harga : Rp, 30.000,-/buah


5.Nama Produk Tempat Jilbab
Bahan : Plastik bekas minyak
Harga : Rp, 30.000,-/buah


6.Nama Produk : Mainan Semut
Bah an : Koran bekas
Harga : Rp. 50.000,-/biji


7.Nama Produk : Mainan Semut
Bah an : Koran bekas
Harga : Rp. 50.000,-/biji



8.Nama Produk : Bunga Hiasan Ruang Tamu
Bahan : Koran bekas untuk Pas bunga
Kresek warna warni untuk bunga
Harga Rp, 7.500,- / batang bunga
Rp. 150.000,- / biji untuk pas bunga


9.Nama Produk : Tempat Lampu
Bahan : Koran bekas
Harga : Rp. 200.000,-/ biji


10.Nama Produk : Tas Plastik
Bahan : bekas bungkus plastic minyak, deterjen
Harga : Rp, 30.000,-/ buah


11.Nama Produk : Bunga Plastik
Bahan : kresek berwarna
Harga : Rp. 3.000,-/batang


12.Nama produk : Tas Plastik


13.Nama Produk : Pas Bunga
Bahan : Koran bekas
Harga : Rp. 50.000,- sd. 250.000,-




15.Nama Produk : Bunga Hiasan Ruang Tamu
Bahan : Koran bekas untuk Pas bungan
Kresek warna warni untuk bunga
Harga Rp, 7.500,- / batang bunga
Rp. 150.000,- / biji untuk pas bunga








Senin, 30 Maret 2015

Kota Mojokerto Masuk Nominasi 2 Besar Lomba Posyandu Tingkat Jatim 2015




Selasa (3/3) kemarin, TP PKK Kota Mojokerto kedatangan tim penilai pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK KB Kesehatan Provinsi Jawa Timur. dr Rini Dodo Anonodo, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur hadir sebagai ketua tim bersama 6 tim anggota masing-masing dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan dari TP PKK Provinsi Jawa Timur. Kota Mojokerto dan Kota Madiun merupakan 2 besar nominasi Posyandu terbaik di JawaTimur.

Tim penilai hadir dengan didampingi Walikota Mas’ud Yunus, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto Siti Amsah Mas’ud Yunus, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto Ninis Suyitno dan tim penggerak PKK Kota Mojokerto.

Dalam kesempatan ini tim penilai meninjau Posyandu Apel RW 1 Lingkungan Pekayon, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Peajuritkulon, Kota Mojokerto. Ketua tim Penilai dan rombongan hadir disambut yel-yel dari kader motivator kesehatan kelurahan Kranggan dan siswa-siswi play grup Hidayatullah Pekayon Kota Mojokerto. Dokter kecil tahun 2014 mengalungkan karangan bunga tanda selamat datang kepada Walikota Mojokerto dan Ketua Tim Penilai.

Walikota Mojokerto dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Alhamdulillah kegiatan-kegiatan promotif dan preventif dari ibu-ibu PKK terutama dari kegiatan posyandu. Ibu hamil risiko tinggi kita dorong untuk aktif memeriksakan diri,” kata Walikota.

Walikota menambahkan bahwa tim penggerak PKK selalu melakukan pemantauan bagaiamana anak-anak jangan sampai kekurangan gizi. “Ini merupakan tugas dari tim penggerak PKK. Karena itulah kegiatan posyandu di Kota Mojokerto merupakan salah satu upaya untuk membangun generasi masa yang akan datang untuk menjadi generasi yang berkualitas,” harap Walikota.

Rabu, 25 Maret 2015

Walikota Mas’ud Yunus Istiqomah Berikan Tausyiah Jamaah Al Ummahat


Meski menjadi Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus yang seorang Kyai masih istiqomah mensyiarkan agama islam dengan menjadi penceramah di berbagai kesempatan. Baik itu pada saat acara yang digelar Pemkot, jamaah pengajian maupun pada berbagai undangan majlis ta’lim.

Seperti pada Jumat (20/3) kemarin, Walikota Mas’ud Yunus memberikan tausiah pada Jamaah Majlis Ta’lim Al Ummahat Kota Mojokerto yang dibinanya sejak menjabat sebagai Wakil Walikota. Acara yang digelarnya setiap bulan sekali di GOR Seni Majapahit ini selalu dipadati jamaah. Terhitung lebih dari 2000 jamaah ibu-ibu menghadiri acara yang mengulas tausiah dari Walikota Mas’ud Yunus dengan tema tentang membina keluarga sakinah.

Biasanya, pengajian yang digelar rutin setiap bulan ini jamaahnya datang untuk mendengarkan tausiah. Tetapi pada Jumat kemarin jamaah sebelum mendengarkan tausyiah juga berkesempatan untuk check up kesehatan gratis dan donor darah.

Kali ini, Walikota Mas’ud Yunus memilih bahasan tentang persaudaraan karena Allah. Seorang muslim di dalam mencintai atau membenci sesuatu harus karena Allah dan Rasul-Nya.

“Hal ini sesuai dengan sabda Rasululloh SAW; Barang siapa yang mencintai karena Allah, dan membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menahan karena Allah, maka ia telah menyempurnakan iman,” kata Walikota Mas’ud Yunus. Dalam hadis tersebut, lanjutnya, hendaknya seorang muslim dalam mencintai saudara dan membangun persaudaraan harus karena Allah dan Rosul-Nya.

Dalam bersaudara karena Allah hendaknya orang yang dipilih sebagai teman atau saudara memiliki empat karakter. “Hendaknya memilih teman yang berakal sehat, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Allah SWT., dan berpegang teguh pada syariat agama,” jelas Kyai Mas’ud Yunus.

Adapun hak-hak persaudaraan karena Allah adalah dengan memberi pertolongan dengan harta, sedapat mungkin memenuhi keperluannya, menjaga lisan darinya kecuali untuk kebaikan, mengucapkan ucapan yang baik kepadanya sebagaimana ucapan itu untuk dirinya. “Dan sebagai saudara hendaknya memaafkan kesalahannya, menutup aibnya, dan berbaik sangka kepadanya,” lanjutnya.

Dengan saudara, Mas’ud Yunus juga mengatakan bahwa hendaknya tidak membebani saudara dengan suatu yang memberatkan atau membuatnya tidak senang. “Kita juga harus memenuhi hak-hak ukhuwah kepadanya dengan memperkuat dan melanggengkan ikatannya. Dan mendoakan kebaikan baginya, anak-anaknya, dan orang-orang yang ada hubungan dengannya,” urainya.

Tausyiah yang berlangsung 3 jam ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dijawab langsung oleh Kyai Mas’ud Yunus. Mengenai jamaah Al Ummahat, Walikota menjelaskan bahwa ia ingin membentuk masyarakat keluarga muslim yang ahlussunnah wal jama’ah yang sakinah, mawaddah, warahmah dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila. “Sekaligus untuk membentengi keluarga dari efek negatif arus budaya modern dan membentengi masyarakat dari paham radikal yang bertentangan dengan ajaran islam,” terangnya.

Peduli Lingkungan Bukan Hanya Karena Adipura


Sosialisasi adipura tahun 2015 dari Kementrian Lingkungan Hidup digelar di kota Mojokerto Selasa, (24/3).

Bertindak sebagai narasumber dalam sosialisasi ini Kepala Pusat Pengelolaan Ecoregion Jawa (PPEJ) Yogyakarta, dan dari Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur.

Dibuka oleh Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, dalam sambutannya mengatakan, untuk menata kota Mojokerto menjadi hunian yang bersih, sehat, dan nyaman, tentunya ini membutuhkan motivasi dan partisipasi dari semua pihak. “Salah satu motivasi nya yaitu adipura, namun saya berharap kita bisa menata lingkungan bukan hanya karena ada penilaian adipura saja, tapi ini bisa menjadi karakter atau kebiasaan untuk peduli terhadap masalah lingkungan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Mas’ud, tiap hari Jum’at, di kota Mojokerto dilaksanakan kegiatan PSN terintegrasi, bersama SKPD di lingkungan Pemkot Mojokerto dan masyarakat setempat. “Arah kegiatan ini adalah bagaimana agar kota Mojokerto menjadi kota sehat yang berlingkungan pendidikan, sehingga membuat masyarakat nyaman dan bangga dengan kota Mojokerto ini,” katanya.

Berdasarkan evaluasi Pantau 1 (P1) Adipura di kota Mojokerto tahun 2014/2015, Walikota mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti TPA dan TPST (Tempat Pemilihan Sampah Terpadu) harus benar-benar ditangani secara teknis sesuai petunjuk tim adipura dan harus ada kerjasama dengan KLH selaku leading sector adipura. “Diperlukan kerjasama antar SKPD dan koordinasi yang mantap sehingga terdapat pembagian kerja yang jelas, agar bisa melaksanakan program ini dengan baik,” jelasnya.

Untuk pasar dan terminal, Walikota juga meminta untuk lebih menjaga ketertiban, kebersihan, penempatan bedak dan penanganan sampah nya termasuk tersedianya bak sampah basah dan kering. “Taman-taman yang sudah ada juga harus kita rawat agar selalu terlihat bersih dan indah. Terlebih sebentar lagi kota Mojokerto akan memperingati hari jadi, mari kita percantik kota Mojokerto agar menjadi bersih dan indah,” jelasnya.

Oleh karena itu Walikota minta kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap masalah-masalah kebersihan. “Untuk merubah mindset masyarakat memang bukan persoalan mudah, tapi membutuhkan upaya yang terus menerus,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala KLH Kota Mojokerto, Nurariadi mengatakan tim Penilai Adipura yang terdiri dari Pusat Pengelolaan Ecoregion Jawa (PPEJ) Yogyakarta, BLH Provinsi, telah turun untuk melakukan penilaian. Seluruh titik pantau, seperti sekolah, perkantoran, TPA, wisata, ruang terbuka hijau (RTH), hutan kota, drainase, pasar, taman kota, jalan-jalan protokol, perumahan, dan lainnya, tak luput dari penilaian.

Sesuai hasil penilaian tahap pertama (P1), Kota Mojokerto mendapatkan nilai 74,62, dengan rangking 11 dari 14 kota sedang di Jatim, dan rangking 15 dari 36 kota sedang se Jawa.

Senin, 23 Maret 2015

Rencana Ditutup, PSK BC Sepi Pengunjung


Sejak ada kabar rencana Pemprov Jatim menutup lokalisasi Balongcangkring, para PSK disana mengaku sepi pengunjung. Suasana itu terlihat saat Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/2 Mojokerto menggelar razia.

Salah satu PSK di wisma Flamboyan Balongcangkring,Senin (23/03/2015) mengatakan, untuk pengunjung yang datang mulai berkurang, sejak ada informasi rencana penutupan lokalisasi. saat razia Denpom suasana di lokalisasi memang sepi pengunjung, pemandangan itu jauh berbeda dengan razia yang digelar sebelumnya.

Bulan Pebruari lalu masih banyak lelaki hidung belang yang mampir bahkan hampir semua kamar penuh, namun pada razia kemarin hanya ada satu - dua pengunjung saja.

Harga Bawang dan Cabe di Mojokerto Merangkak Naik


Harga bawang merah ditingkat eceran masih berkisar 28 ribu perkilo, harga ini dipredisksi terus naik kalau pasokan ke pedagang berkurang.

Kartini salah satu pedagang di pasar Mojokerto,(19/03/2015) mengatakan, harga sayuran sejak seminggu ini merangkak naik, yang paling tinggi Bawang merah dan Cabe. Harga Bawang merah di tingkat eceran berkisar Rp 28 ribu perkilonya, sedangkan harga Cabe berkisar Rp 30 ribu perkilogram.

Sementara itu, pantauan tim Disperindag kota Mojokerto kenaikan harga paling tinggi Bawang merah sekitar Rp 4 sampai Rp 5 ribu perkilo.

Selasa, 17 Maret 2015

Bulog : Masyarakat Harus Ikut Awasi Distribusi Raskin


Setelah beberapa kali ditemukan beras untuk keluarga miskin (Raskin) yang dibagikan tidak layak konsumsi, maka semua masyarakat diminta ikut mengawasi distribusi dilapangan. Kalau memang ternyata ada beras yang tidak layak konsumsi, agar dilaporkan ke Bulog.

Budi Ganefiantara - Kepaa Bulog Sub Divre 2 Surabaya Selatan di Mojokerto Jumat (13/03/2015) mengatakan, beras yang tidak layak konsumsi akan diganti dengan kualitas yang lebih baik, agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat.

”Sangat mungkin beras yang dibagikan ada sebagian yang kualitasnya kurang baik. Sebab beras yang disortasi cukup banyak dan sudah disimpan cukup lama. Selain itu beras raskin sesuai standar kualitas medium jelas tidak sama dengan beras di pasaran”, tegasnya.

Sekarang ini, masih kata Budi, stok beras di gudang Bulog ada sekitar 37 ribu ton lebih. Stok beras tersebut cukup untuk setahun kedepan

Dinsos Gelar Motivasi Mindset, 100 Anjal dan Gepeng di "Cuci Otak"

Anak Jalanan dan Gelandangan di kota Mojokerto dikumpulkan diberi motivasi perubahan mindset atau dicuci otak.

Sri Mujiwati Kepala Dinsos Kota Mojokerto, Kamis (12/03/2015) mengatakan, yang paling penting dalam menangani Anjal dan Gepeng harus melalui mentalnya dulu, Acara motivasi 100 anjal ini Dinsos menggandeng the Reborn indonesia untuk memotivasi mental dan menggali potensi individu anjal dan gepeng. Setelah potensi perindividu muncul akan dilanjutkan dengan pelatihan ketrampilan sesuai dengan potensinya.

Sementara itu, Yan Cahyana Motivator Psikologi dari unair surabaya mengatakan, semua orang punya potensi tapi mereka harus punya pola pikir yang bagus dulu. Anjal dan Gepeng pola pikirnya cenderung perlu diarahkan agar mereka punya cara untuk meraih masa depan.

Senin, 09 Maret 2015

Harga Kedelai Naik, Ukuran Tempe Mengecil


Naiknya harga kedelai import yang terjadi dalam seminggu ini, membuat perajin tempe di Mojokerto kelimpungan. Hal ini dikarenakan omset perajin tempe menurun sampai 25 persen.

Kismoyo salah satu perajin tempe di Kelurahan Pulorejo, pada Budi prasetyo reporter radio Maja, kamis (05/03/2015) mengatakan, sejak seminggu ini harga kedelai import terus merangkak naik sebelumnya Rp 6.000 per kg saat ini menjadi Rp 7.500 perkilonya.

Kata Kismoyo, naiknya harga kedelai berpengaruh pada produksi tempe, kalau sebelumnya sehari bisa mmproduksi sampai 2 kwaintal kedelai, sekarang rata - rata 1,5 kwintal saja. Sedangkan untuk penjualan, dan untuk ukuran tempe dikurangi karena pembeli atau masyarakat tidak mau kalau harga tempe dinaikan

Rabu, 04 Maret 2015

HATI-HATI SINGKONG NGGAYAM ADALAH BERACUN


“Sosialisasi dan pembinaan terhadap obat, makanan, kosmetik, dan bahan berbahaya “




Singkong yang habis dipetik dan kemudian dibiarkan berhari-hari tentu warnanya akan berubah. Sebagian ujungnya ada warga kebiru-biruan, orang bilang ini singkong “nggayam” jika dimasak rasanya lebih sedap. Padahal warna kebiru-biruan itu sesungguhnya adalah racun. Namun masih sedikit masyarakat kita mengetahui hal ini. Singkong dimasak untuk gorengan, getuk, tiwul, dan masih banyak lagi sering kita jumpai sehari-hari. Hal itu disampaikan oleh Dra. Sri Wahyuni, Apt narasumber dari BPOM Jawa Timur saat pertemuan dalam rangka sosialisasi dan pembinaan mengenai obat, makanan, kosmetik dan bahan berbahaya (Omkaba) di Kelurahan Wates, pada rabu 18/2//2015. Menurutnya, ada tiga hal besar penyebat penyakit akibat pangan yaitu karena waktu dan suhu, untuk ini masih banyak masyarakat kita yang menghangatkan makanan sampai berulang-ulang. Kontaminasi silang,misalnya saat menaruh bahan makanan dalam kulkas antara makanan yang mentah dan masak harus dipisahkan dipisahkan, Cuci tangan, untuk ini harus dilakukan pakai sabun.
Selain itu Sri Wahyuni juga mengingatkan agar kita tidak sembarangan minum obat anti biotic. Sebab anti biotic yang diberikan oleh dokter itu setiap penyakit sentu berbeda. Namun dalam kenyataan masyarakat kita sering kali memutuskan sendiri untuk mengkonsumsi obat dipadu dengan anti biotic dengan alasan sudah merasa cocok dan nyaman ketika selesai meminumnya. untuk itu BPOM berharap agar masyarakat mengetahui informasi yang benar dan dapat secara bijak untuk mengambil keputusan.
Demikian juga dengan penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP), hendaknya masyarakat sangat hati-hati. BTP itu bahan yang tidak dikonsumsi langsung sebagai makanan. Bukan merupakan bahan baku pangan,Ditujukan untuk mengubah sifat-sifat makanan seperti bentuk, warna, rasa, kekentalan dan aroma, untuk mengawetkan, atau untuk mempermudah proses pengolahan ,membentuk pangan, Memberikan warna, meningkatkan kualitas pangan, menghemat biaya, mengawetkan pangan. Jenis BTP yang diizinkan pada golongan tersebut di atas tercantum dalam Permenkes 033 th 2012. Pengawet (asam sorbat dan garamnya, asam benzoat dan garamnya, dll). Penambahan dan pengurangan jenis BTP ditetapkan oleh Kepala Badan BTP hanya boleh digunakan tidak melebihi batas maksimum penggunaan dalam kategori pangan batas maksimum penggunaan ditetapkan oleh Kepala Badan POM.
Sementara itu Kusmulyati mengatakan, pertemuan kali ini pihak Dinas Kesehatan mengundang perwakilan warga mulai dari ketua RT/RW,PKK dan usaha industri jamu di Kelurahan Wates. Denagn sosialisasi ini masyarakat semakin paham akan OMKABA. Pada kesempatan yang sama juga disosialisasikan masalah narkoba oleh AKP Djamin, SH Kasat Narkoba Polres Mojokerto Kota (ri)