Jumat, 28 November 2014

Di hari pertama Operasi Zebra, Ratusan Pengendara Kena Tilang



Di hari pertama Operasi Zebra, Ratusan Pengendara Kena Tilang
Ratusan pengendara sepeda motor ditilang di hari pertama Operasi zebra. Mereka ditilang di Alun-alun Mojokerto Rabu pagi (26/11/2014).

AKP Triyanto - Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota mengatakan, dari hasil operasi kendaraan, berhasil menyita 104 STNK, 4 SIM dan 10 sepeda motor yang menggunakan ban tidak standart. ”Para pelanggar paling banyak tidak memiliki SIM”, kata AKP Triyanto.

Menurutnya, operasi zebra 2014 ini digelar selama 14 hari berturut-turut, mulai hari Rabu (26/11/2014) sampai (09/12/2014). Dan diprioritaskan untuk kelengkapan yang memicu kecelakaan seperti tidak memakai helm

Kata kasat lantas, operasi ini dilakukan dengan 2 cara, yakni situasioner dan hunting sistem. ”Situasioner dengan cara berdiam disuatu tempat dikeramaian. Sedangkan untuk hunting sistem, polisi berpatroli keliling kota untuk mencari pengendara yang melanggar”, katanya.

Siap-siap Operasi kendaraan mulai di gelar 26 November 2014

BERITA TERKINI



Siap-siap Operasi kendaraan mulai di gelar 26 November 2014
MAJA mojokerto | Mulai hari Rabu besok (26/11/2014) di gelar operasi Zebra, yakni razia kendaraan selama 14 hari berturut-turut yang juga digelar serentak se-Indonesia.

AKP Triyanto – Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, Selasa (25/11/2014) mengatakan, seluruh kelengkapan berkendara seperti STNK, SIM, helm, spion serta ban yang tidak standart akan diperiksa. Ini untuk mengantisipasi tindak kriminal curat, curas dan curanmor. Para pelanggar akan langsung ditilang ditempat.

Sementara, AKP Asep Kurniawan – Kasat Lantas Polres Mojokerto juga mengatakan, selain mencegah tindak kriminal, operasi zebra nantinya untuk menindaklanjuti kecelakaan yang terjadi di jembatan Suramadu, Sidoarjo dan Trowulan beberapa waktu lalu. Pasalnya kecelakaan itu didominasi human error.

”Rencananya razia tersebut digelar 3 kali sehari, mulai pagi, sore hingga malam hari. Dengan titik operasi yang masih belum ditentukan”, katanya.

SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN PENINGKATAN PERAN PPID DILINGKUNGAN PEMKOT MOJOKERTO



Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, disyahkan pada bulan Mei Tahun 2008. Undang-undang ini lahir untuk menjawab keinginan masyarakat yang menginginkan era keterbukaan informasi seiring dengan bergulirnya informasi yang menuntut adanya demokrasi, transparasi dan supremasi hukum. Demikian Asisten Administrasi Umum Drs. Subambihanto, Msi mewakili Walikota Mojokerto mengawali sambutannya pada acara Sosialisasi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peningkatan Peran PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2014 bertempat di Hotel Slamet, Senin (24/11).
Dijelaskan Bambe sejak hadirnya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008, hak warga Negara untuk mengakses informasi public dijamin oleh Undang-undang. Publik mempunyai hak untuk memperoeh informasi dan Negara melalui Badan Publik mempunyai kewajiban untuk membuka akses bagi setiap pemohon informasi public kecuali informasi yang menurut Undang-undang termasuk kategori sebagai informasi yang dikecualikan.
Perlu diketahui bahwa PPID Kota Mojokerto sampai saat ini belum dapat menjalankan tugas dan fungsinya dalam hal pelayanan informasi, hal tersebut dikarenakan belum siapnya masyarakat dan Badan Publik dalam menghadapi era keterbukaan informasi. Ada 3 (tiga) hal yang perlu disiapkan antara lain pertama, siap instrumental yaitu perangkat teknologi dan SOP (Standart Operating Procedure), kedua, siap structural yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM) dan ketiga, siap cultural yaitu pola pikir (Mindset) dan kepedulian (Awareness) masyarakat.
Dengan sosialisasi ini Subambihanto berharap seluruh Badan Publik khususnya SKPD di Pemerintah Kota Mojokerto segera membentuk PPID Pembantu yang mampu menyediakan, mengumpulkan, mendokumentasikan dan menyampaikan informasi tentang kegiatan dan produk unit kerjanya secara akurat dan mampu memberikan pelayanan informasi secara cepat dan tepat waktu dengan biaya ringan dan cara yang sederhana seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008.
Hal senada juga disampaikan oleh Ruby Hartoyo, S.Sos, MM, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto menyampaikan bahwa menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008, setiap Badan Publik untuk membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) karena tanggal 11 Mei 2012 Pemerintah Kota Mojokerto menetapkan PPID Kota Mojokerto berdasarkan Keputusan Walikota Mojokerto Nomor : 188.45/608/417.11/2012. Dan sebelumnya ditetapkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 23 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto pada tanggal 25 April 2012.
Namun demikian hingga saat ini peran dan fungsi PPID Kota Mojokerto belum dapat berjalan, sehingga Dishubkominfo melalui Bidang Pelayanan Informasi (PIK) mengadakan sosialisasi Undang – undang Nomor 14 Tahun 2008. Maksudnya untuk menekankan percepatan pelaksanaan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik dan mengoptimalkan peran dan fungsi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota Mojokerto. Sedangkan tujuan Sosialisasi yang diikuti 55 (lima puluh lima) orang peserta dari unsure SKPD dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kota Mojokerto adalah untuk menyamakan persepsi dan pemahaman materi Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik dan mengoptimalkan peran dan fungsi PPID dalam memberikan layanan informasi public kepada masyarakat.
Adapun yang diharapkan oleh Ruby, PPID menjadi pusat informasi dan dokumen. Beragam upaya tengah dilakukan agar harapan ini bisa terealisasi mengingat kedudukan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik dan keberadaan PPID menjadi sangat strategis dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang selaras dengan visi Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas sejahtera dan bermoral.Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa dalam hal pelayanan informasi, masih terdapat banyak kendala dan hambatan, namun marilah semua itu kita jadikan sebagai tantangan bagi kita di Lembaga Pemerintah untuk memberikan pelayanan informasi yang sebaik-baiknya.
Karena sekarang PPID sudah ada Keputusan Walikota dan Peraturan Walikota Nomor 23 tahun 2012 maka PPID di Kota Mojokerto harus dijalankan dan dimasing-masing Satuan Kerja ada operator yang mengoperasikan data, sehingga tidak hanya produk – produk unit kerja yang masuk dalam PPID, tetapi PPID juga menerima pengaduan dari masyarakat, apabila permasalahan tidak bisa diselesaikan di Kota Mojokerto maka permasalahan akan diarahkan ke PPID Propinsi Jawa Timur sehingga keberadaan PPID tidak hanya memberikan pelayanan informasi, tetapi PPID nantinya sangat membantu tentang permasalahan-permasalahan di Kota Mojokerto.
Untuk mencapai harapan tersebut Dishubkominfo selaku penyelenggara Sosialisasi menghadirkan Agus Dwi Muhanan, S.Sos, MM dari PPID Propinsi Jawa Timur menyampaikan materi tentang Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Mengapa Undang-undang ini dibuat karena Informasi sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan sebagai konsekuensi Negara demokrasi. Belum tercapainya harapan untuk mengoptimalkan peran dan fungsi PPID, bukan semata-mata ketidaksiapan dalam memberikan pelayanan informasi public kepada masyarakat, tetapi lebih dikarenakan PPID Pembantu belum terbentuk.
Pada hal dalam asas KIP setiap informasi public bersifat terbuka dan dapat diakses masyarakat dalam hal untuk melayani hak warga Negara untuk mengetahui kebijakan public, kecuali informasi yang menurut Undang-undang termasuk informasi yang dikecualikan.Oleh karenanya Badan Publik (Ekskutif, legislative, yudikatif dan organisasi non pemerintah juga wajib menjalankan KIP menuju arah yang dicapai yakni pengelolaan informasi yang berkualitas dan pelayanan informasi secara mudah, cepat, akurat dan murah.

Senin, 17 November 2014

Batikku Batikmu, Wujud Pemberdayaan Ekonomi Lokal Kota Mojokerto


Batikku batikmu Fashion Parade 2014 digelar Minggu dan dibuka oleh Walikota Mojokerto. Acara tahunan pariwisata Kota Mojokerto ini diselenggarakan oleh Ikatan Gus dan Yuk Kota Mojokerto bekerja sama dengan Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto.

Sebanyak 220 peserta berlenggak-lenggok memperagakan batik kreasinya disaksikan Walikota, Kapolres Mojokerto Kota, Kepala SKPD, Camat dan Lurah serta masyarakat Kota Mojokerto. Start di depan rumah dinas Walikota, para peserta berjalan di atas catwalk red carpet 800 meter di sepanjang jalan Hayam Wuruk Kota Mojokerto. Tidak hanya berasal dari Kota Mojokerto saja, tapi peserta juga berasal dari Kabupaten Mojokerto, Jombang, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kediri, Sidoarjo, Probolinggo, Surabaya dan Malang.

Peserta dibagi menjadi 2 kategori, yaitu anak-anak dan remaja / dewasa. Jenis busana yang diperagakan meliputi 4 kategori, yaitu busana batik pesta glamour, batik muslim glamour, batik muslim hijab dan batik carnival. Masing-masing busana terbaik pilihan dewan juri pada setiap kategori berhak mendapatkan piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan dari Walikota Mojokerto.

“Kegiatan ini merupakan bukti dari rasa bangga kita pada batik khas Kota Mojokerto sekaligus sebagai upaya sebagai pelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa,” jelas Siti Amsah Mas’ud Yunus, Ketua panitia yang juga sebagai Pembina Ikatan Gus dan Yuk Kota Mojokerto. Acara ini, lanjut Siti Amsah, diharapkan dapat memberikan hiburan masyarakat yang sarat akan nilai pendidikan, budaya dan pariwisata khas Kota Mojokerto.

Semua kreasi yang ditampilkan dalam fashion parade ini wajib menggunakan bahan batik dari perajin Kota Mojokerto. “Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan rasa bangga dan kecintaan pada produk batik khas kota Mojokerto. Selain itu juga dapat menumbuhkan kreatifitas dan seni melalui kreasi busana batik,” terangnya.

Kota Mojokerto yang terbatas sumber daya alam akan terus berupaya untuk mewujudkan sebagai kota pelayanan yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. “Termasuk kegiatan ini digelar, untuk meningkatkan peran serta industri batik lokal. Dengan harapan para perajin batik akan terus berkembang sekaligus kita semua dapat mencintai produk warisan budaya bangsa,” jelas Walikota dalam sambutannya.

Walikota berharap, memasuki Masyarakat Ekonomi Asean yang akan datang, warga masyarakat Kota Mojokerto tidak hanya menjadi konsumen tapi juga harus lebih dari itu yaitu menjadi produsen. “Oleh karena itulah, upaya-upaya memberdayakan ekonomi lokal akan terus kita lakukan dan mudah-mudahan acara batikku batikmu akan terus kita kembangkan untuk masa yang akan datang menjadi ikon budaya pariwisata di Kota Mojokerto,” harap Walikota.

Sabtu, 15 November 2014

Pendidikan Kota Mojokerto Meraih Sekolah Adiwiyata Mandiri

Wali Kota H Mas'ud Yunus merayakan keberhasilan memperoleh piala Adi Wiyata Mandiri.
- Prestasi gemilang tidak henti hentinya diraih oleh pendidikan Kota Mojokerto, setelah Azizah pembalap sepeda putri nasional yang tercatat sebagai juara ketiga ditingkat ASIA dan sepuluh besar dunia. Kini, SDN Wates 2 telah berhasil menyabet penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2014 dan akan mengikuti Lomba Sekolah Adiwiyata tingkat ASEAN. Untuk penganugerahan penghargaan SDN Wates 2 sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri ini dilakukan langsung oleh Wakil Presiden RI, Boediono, sekaligus menyerahkan penghargaan Kalpataru, Adipura, dan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah terbaik. SDN Wates 2 Kota Mojokerto berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri tahun 2014. Penghargaan sekolah Adiwiyata Mandiri ini diumumkan dan diserahkan pada u puncak rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2014 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/6), yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Boediono. Penghargaan kepada sekolah berbudaya lingkungan melalui Program Adiwiyata, yang hingga tahun 2014 diikuti oleh 6.357 sekolah. Tahun ini Dewan Pertimbangan Adiwiyata menetapkan peraih penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 47 sekolah dari 10 provinsi, di tingkat SD, SMP, SMA dan sederajat. Jawa Timur menjadi provinsi dengan penerima terbanyak yakni mencapai 19 sekolah disusul Jawa Barat dengan 16 sekolah. Salah satu peraih Sekolah Adiwiyata Mandiri itu adalah SDN Wates 2. Walikota Mojokerto H Mas’ud Yunus mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi tinggi yang telah diraih oleh para pelajar, guru atau sekolah dilingkup Kota Mojokerto. Sehingga dapat mengharumkan nama pendidikan Kota Mojokerto dikancah nasional maupun internasional. “Seiring dengan prestasi dari Azizah dan SDN Wates 2, saya juga berharap ketiga pelajar yang akan mengikuti Lomba O2SN Propinsi dapat berhasil dengan baik. Serta, Puskesmas Kedundung semoga dapat terpilih mewakili Jawa Timur di Lomba Kesehatan tingkat nasional,” kata Walikota kepada BANGSAONLINE, Selasa (10/6). Walikota juga menyampaikan, Adiwiyata merupakan salah satu penghargaan lingkungan hidup yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Penerimanya adalah sekolah-sekolah di Indonesia yang dinilai berbudaya lingkungan. Bertujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. ” Saya berharap agar prestasi baik ini bisa dipertahankan dan menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lain,” jelasnya.

PSN 60 Menit dan Jumat Berseri di Surodinawan

Kegiatan rutin Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 60 menit dan Jum’at Berseri , dilaksanakan Jum’at, (1/2) di lingkungan RW I, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon. Acara yang dihadiri oleh Walikota Mojokerto, Asisten, para kepala SKPD, Camat dan Lurah, para kader motivator kesehatan, dan tokoh masyarakat setempat ini, berlangsung akrab dan penuh kebersamaan. Dalam sambutannya, Walikota, Abdul Gani Soehartono, mengingatkan kepada para kader di lingkungan Surodinawan untuk lebih giat dalam kegiatan PSN. Para kader diminta untuk semakin aktif dalam mempromosikan pola perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Tindakan – tindakan pencegahan melawan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya harus diutamakan. Walikota juga menyampaikan, dengan telah diselesaikannya pembangunan rumah sakit umum di daerah Surodinawan, diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang semakin baik pada masyarakat. Walikota juga berpesan agar pengelolaan area di sekitar RSU, misalnya yang digunakan untuk lahan parkir RSU, tidak terlalu membebani masyarakat yang hendak berobat. Sebelumnya, Lurah Surodinawan, Supartoyo, juga mengajak para kader motivator kesehatan untuk semakin aktif di masyarakat. Meskipun dari 77 orang kader, ada yang sempat keluar, namun akan segera dilakukan penyesuaian kembali. Dalam sesi dialog bersama warga, salah satu pertanyaan yang diajukan oleh warga, adalah berkaitan dengan masa berlaku pengobatan gratis. Menurut Walikota, asuransi kesehatan yang memberikan layanan pengobatan gratis bagi warga kota Mojokerto, berlaku sampai dengan 31 Desember 2013. Dinas Kesehatan Kota Mojokerto telah menyediakan anggaran sebesar Rp. 5,715 milyar yang dialokasikan untuk biaya asuransi kesehatan warga Kota Mojokerto. Dengan adanya program total coverage di Kota Mojokerto ini, maka warga kota Mojokerto yang belum di cover Askes PNS/TNI/Polri, Jamkesmas, Jamkesmasda, Jamsostek dan asuransi kesehatan lainnya, bisa mendapatkan pengobatan gratis di Puskesmas dan RSU daerah kelas III dengan menunjukkan KTP dan KK.

Persiapan Penilaian Adipura 2014 di Kota Mojokerto Walikota meninjau Kegiatan Kerja Bakti di Taman Empunala

Dalam rangka persiapan penilaian Adipura di Kota Mojokerto, Walikota betul-betul fokus untuk membersihkan dan memperindah wilayahnya, dengan mengerahkan seluruh elemen masyarakat untuk kerja bakti. Seperti pada Jum’at (11/4), kegiatan kerja bakti dilakukan karyawan-karyawati dari berbagai instansi di 100 taman Empunala. Untuk melihat lebih dekat, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus didampingi Wakil Walikota Suyitno, turun, bersilaturahim dan meninjau kegiatan kerja bakti di sepanjang taman Empunala. “Kegiatan kerja bhakti sangat penting, selain untuk menjaga kebersihan lingkungan kegiatan ini juga untuk kebersamaan. “Semua bisa semakin guyub bekerja sama untuk membangun lingkungannya. Kalau lingkungan bersih dan sehat, maka warga akan semakin nyaman menjalani aktifitas,” kata Mas’ud Yunus. Selain kegiatan PSN, dan sidak jam wajib belajar PKMBP, Walikota tiap minggu juga mengadakan sidak kerja bakti di Kelurahan-kelurahan. “Saya harap masyarakat bisa berpartisipasi melaksanakan kerja bakti, membersihkan got, halaman, drainase, demi kebersihan, keindahan dan kesehatan,” ujarnya. Walikota mengatakan kota Mojokerto merupakan kota terkecil se Indonesia dan kota terpadat ketiga di Jatim. Dengan kepadatan penduduk ini punya dampak terhadap masalah lingkungan yang tidak bisa dihindari, akibatnya terjadi pencemaran baik udara, maupun air. Oleh karenanya Walikota berharap masyarakat bisa menggalakkan program penghijauan, one man one tree. “Adakan penghijauan di tiap wilayah, ajak masyarakat, satu orang menanam minimal satu pohon” katanya. Walikota meminta agar seluruh jajaran dinas/instansi untuk bekerja keras meraih dan mempertahankan piala adipura, agar masyarakat tetap peduli dan menjaga kebersihanan. Walikota mengatakan bahwa Kota Mojokerto telah berhasil meraih Adipura dengan demikian, semangat untuk menjaga kebersihan lingkungan, akan menumbuhkan masyarakat akan pentingnya hidup bersih. Jangan biarkan sampah menumpuk dan berserakan, taman kota harus indah serta tidak semerawut. Disampaikan oleh Walikota, bahwa menjaga kebersihan dan keindahan kota bukan hanya pada saat akan ada penilaian adipura, akan tetapi harus terlaksana setiap hari, sehingga anggota masyarakat memiliki mental untuk menjaga kebersihan, agar predikat kota bersih dan sehat bukan sekedar simbol semata “Untuk mewujudkan kota Mojokerto berseri bisa tercapai, tentunya program ini membutuhkan peran serta masyarakat dan semua elemen,” tandasnya.

Jumat, 14 November 2014

MATERI SOSIALISASI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA MOJOKERTO Oleh KIM MEKARSARI

Latar Belakang :


Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak setiap manusia. Oleh karena itu setiap pembangunan yang dilaksanakan dengan prinsip berkelanjutan dan berawasan lingkungan. Demikian juga dengan otonomi daerah membawa perubahan hubungan dan kewenangan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat termasuk dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sementara kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan. Terjadinya Global warning (pemanasan global ) yang semakin meningkat mengkibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan hak setiap orang agar mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan layak, maka diperlukan adanya komitmen semua pihak. Baik berupa regulasi aturan dan kebijakan-kebijakan yang tidak terlepas dari kearifan local.

A. PROGRAM DAN PENGHARGAAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP :



Beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto dalam rangka melestarikan lingkungan hidup antara lain:


1. Mewujudkan Program Kota Mojokerto Bersih Sehat Rapi dan Indah (BERSERI).
Dalam program berseri ini pemerintah Kota Mojokerto telah mencanangkan progam penghijauan yang harus diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam realisasinya antara lain :


- Clean and Green yaitu bersih dan Hijau. Sebagai aktualisasinya setiap penduduk Kota Mojokerto wajib menanam pohon disekitar pemukimannya yaitu one man one tree. Setiap orang diwajibkan menanam satu orang satu pohon.


- Kerja bhakti Jumat Bersih, yang dipimpin langsung oleh Walikota Mojokerto dan diikuti oleh pimpinan SKPD dan karyawan/karyawati di Lingkungan Pemkot Mojokerto. Sasaran kerja bhakti 100 taman di sepanjang jalan Empunala dan Lingkungan Kantor masing-masing, serta kantor swasta/perusahaan.



- PSN 60 menit, setelah kerja bhakti jumat bersih dilanjutkan dengan kegiatan PSN 60 menit. Untuk ini walikota beserta jajaran SKPD mengadakan kunjungan kepada lingkungan RT/RW untuk memantau kader Jumantik dalam melaksanakan melaksanakan pentauan jentik dirumah warga sekitar.



- Kerja Bhakti Minggu Berseri,di Lingkungan RT/RW diikuti oleh seluruh warga Kota Mojokerto secara serentak. Walikota Mojokerto mengadakan sidak sewaktu-waktu ketempat warga.


- Penanam sejuta pohon,untuk ini pemerintah telah melaksanakan penanaman pohon diruang terbuka hijau (RTH) yang ada di dekat Gelora A.Yani Kota Mojokerto.Atas program ini yang pernah diraih oleh Pemerintah Kota Mojokerto berupa PIALA ADIPURA.
Sepanjang sejarah Kota Mojokerto baru tiga kali meraih piala Adipura dan satu kali piala hitam. Adipura yang pertama kali diraih pada tahun 1992, dan satu tahun sebelum itu meraih predikat sebagai Kota terkotor dengan piala hitam. Empat belas tahun kemudian meraih Adipura kedua pada tahun 2006. Selang beberapa tahun kemudian Adipura dapat diraih kembali pada tahun 2013.Walaupun Adipura ini bukan segala-galanya, namun setidaknya Pemerintah berusaha untuk memotivasi masyarakat agar sadar akan kebutuhanya menjaga kebersihan lingkungan.

2. Mewujudkan sekolah Adiwiyata/ kebersihan lingungan sekolah. Untuk program sekolah adiwiyata ini juga digalakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto melalui SKPD terkait dalam hal ini DPKD dan KLH serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

PENGHARGAAN:

Penghargaan yang pernah diraih oleh sekolah-sekolah di Kota Mojokerto baik tinkat TK, SD,SMP dan SMA baik tingkat nasional maupun lokal Jawa Timur sebagai berikut:
- Tingkat TK, diraih oleh TK Pertiwi Kota Mojokerto pada tahun 2010 untuk kejuaraan tingkat Provinsi.
- Tingkat SD, diraih oleh SDN Wates II pada tahun 2011 memperoleh piala Adiwiyana tingkat nasional.
Kemudian tahun 2012 juga kembali meraih penghargaan yang sama.
- Tingkat SMP, Penghagaan sebagai sekolah adiwiyata diraih oleh SMP Negeri 4 pada tahun 2014
- Tingkat SMA, Penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional telah diraih oleh SMA Negeri 2 secara berurutan tiga tahun meraih Piala Adiwiyana nasional ini. Akhirnya berkat Adiwiyana Nasional SMA Negeri ini berhasil meraih Adiwiyata Mandiri. Setelah SMAN 2, sekolah yang mendapatkan adiwiyata nasional tingkat SMA adalah SMA Negeri 1 untuk taun 2014 diraih untuk yan pertama.

3. Mewujudkan sekolah UKS, Untuk program Usaha Kesehatan Sekolah, ini hampir semua sekolah mulai dari jenjang SD,SMP dan tingkat SMA di Kota Mojokerto pernah merih juara. Selain UKS. Juga ada lomba PSN tingkat Jawa Timur, untuk tahun 2014 ini SDN Kranggan 4 telah meraih juara I tingkat Jawa Timur.


KASUS-KASUS PERUSAKAN LINGKUNGAN DI MASYARAKAT

Di Kota Mojokerto tidak memiliki hutan, sehingga tidak pernah terjadi perusakan lingkungan yang disebabkan oleh penebangan liar atau illegal loging. Namun perusakan lingkungan banyak dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari misalnya membuang sampah disembarang tempat, di sungai. Membuang kotoran hewan di jalan raya dan lain sebagainya. Pemerintah Kota Mojokerto melalui berbagai media sudah melaksanakan sosialisasi dan himbauan agar tidak membuat pencemaran lingkungan dan selalu membuang sampah ditempatnya. Namun hasilnya masih belum sesuai harapan. Sehingga diterbitkanlah Peraturan Daerah Kota Mojokerto nomor 10 tahun 2012 tentang penyelenggaraan Kebersihan Lingkungan. Dalam perda ini telah memuat sanksi bagi masyarakat yang melakukan pelanggaran akan dikenakan denda sebesar Rp. 50 juta atau kurungan sekurang-kurangnya 3 bulan. Demikian banyak hal yang diatur dalam perda ini demi terwujudnya Kota Mojokerto yang BERSERI sebagai SERVIS CITY YANG MAJU, SEHAT, CERDAS, SEJAHTERA DAN BERMORAL. Lebih lengkapnya perda dapat dibaca di halaman lain pada blog ini.


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN

Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam ikut serta melestarikan lingkungan. Pemerintah Kota Mojokerto telah menggerakkan masyarakat untuk



- PENDIRIAN BANK SAMPAH TINGKAT RW.


Sampai dengan tahun 2014 ini di Kota Mojokerto dari 18 Kelurahan yang ada masih berdiri 10 Bank Sampah ditingkat RW di 10 Kelurahan tersebut. Selanjutnya secara bertahap akan berkelanjutan. Dengan adanya Bank Sampah ini maka setiap rumah tangga memilih dan memilah sampah dimuali dari rumah. Sampah basah dimasukan komposter untuk diolah menajdi kompos. Sedang sampah kering dipilah lagi sesuai jenisnya untuk dijual ke Bank Sampah yang ada ditingkat RW. misalnya plastic dengan plastic, kardus dengan kardus sesuai dengan jenisnya. Karena harga jualnya juga disesuaikan dengan jenis barangnya. Untuk mempermudah warga sebagai nasabah, Bank sampah menyediakan kantong plastic/glansing untuk tempat sampah kering. Setelah satu minggu dijual ke Bank Sampah


. - PENGADAAN TOSA SAMPAH TOSA SAMPAH TIAP RW

Sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah, maka melalui Kantor Lingkungan Hidup telah memberikan bantuan berupa kendaraan angkut sampah (Tosa Sampah) kepada Bank Sampah yang ada yang digunakan untuk setor/menjual sampah ke pihak pengepul/pengusaha sampah. Untuk tahun 2014 ini Pemerintah Kota Mojokerto telah menerima bantuan berupa 10 unit Tosa Sampah dari dana alokasi khusus (DAK) Kemnetrian Lingkungan Hidup . - PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI PUPUK KOMPOS Disamping Tosa sampah, KLH juga memberikan alat komposter untuk mengolah sampah basah menjadi kompos. Komposter ini menggunakan teknologi yang sangat sederhana sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri termasuk ibu-ibu PKK.

D. KESIMPULAN

Setiap program pembangunan tidak ada berhasil tanpa adanya partisipasi masyarakat. Oleh karena itu dari semua perencanaan program harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dan mendapatkan dukungan serta partisipasi dari semua masyarakat. Jika itu semua dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, maka kelestarian lingkungan hidup akan tercipta sepanjang massa sampai dengan anak cucu kita

Foto-foto pendukung:

1. Kerja bhakti Jumat Bersih yang dipimpin Walikota Mojokerto


2. PSN 60 menit


3. Kerja bhakti Mingu Berseri



4. Kegiatan Bank Sampah
5. Kegiatan pembuatan pupuk kompos ditingkat RW
6. Fasilitas Tosa Sampah

Kamis, 13 November 2014

PORGAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP)

Sebelum menjadi PNPM-MP namanya adalah Program Penanggulangan Kemiskinan di Perotaam(P2KP). Kemudian (P2KP) dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. Program ini sangat strategis karena menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa “lembaga kepemimpinan masyarakat” yang representatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial (social capital)masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan “program masyarakat jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan” yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Lembaga kepemimpinan masyarakat yang mengakar, representatif dan dipercaya tersebut (secara generik disebut Badan atau Lembaga Keswadayaan Masyarakat atau disingkat BKM/LKM) dibentuk melalui kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan sebagai pondasi modal sosial (capital social) kehidupan masyarakat. BKM/LKM ini diharapkan mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, sekaligus menjadi motor bagi upaya penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan, mulai dari proses penentuan kebutuhan, pengambilan keputusan, proses penyusunan program, pelaksanaan program hingga pemanfaatan dan pemeliharaan. Tiap BKM/LKM bersama masyarakat melakukan proses perencanaan partisipatif dengan menyusun Perencanaan Jangka Menengah dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (yang kemudian lebih dikenal sebagai PJM dan Renta Pronangkis), sebagai prakarsa masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan di wilayahnya secara mandiri. Atas fasilitasi pemerintah dan prakarsa masyarakat, LKM-LKM ini mulai menjalin kemitraan dengan berbagai instansi pemerintah dan kelompok peduli setempat. Sejak pelaksanaan P2KP-1 hingga pelaksanaan P2KP-3 saat ini telah terbentuk sekitar 6.405 LKM yang tersebar di 1.125 kecamatan di 235 kota/kabupaten, telah memunculkan lebih dari 291.000 relawan-relawan dari masyarakat setempat, serta telah mencakup 18,9 Juta orang pemanfaat (penduduk miskin), melalui 243.838 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Mempertimbangkan perkembangan positif P2KP tersebut, mulai tahun 2007 telah dirintis untuk mengadopsi P2KP menjadi bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, oleh sebab itu mulai tahun 2207, PNPM Mandiri P2KP diarahkan untuk mendukung upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pencapaian sasaran Millennium Development Goals (MDGs) sehingga tercapai pengurangan penduduk miskin sebesar 50% di tahun 2015. Latar Belakang Tahun 2008 secara penuh P2KP menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan). Sebagai bagian dari PNPM Mandiri maka tujuan, prinsip dan pendekatan yang ditetapkan dalam PNPMMandiri juga menjadi tujuan, prinsip dan pendekatan PNPM Mandiri Perkotaan, begitu juga nama generik lembaga kepemimpinan masyarakat berubah dari BKM menjadi LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat). Pada tahun 2009, terdapat penguatan-penguatan konsep maupun kebijakan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan sebagai upaya mendorong kemandirian masyarakat serta pemda dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayahnya masing-masing. Untuk itu, Depertemen Pekerjaan Umum menerbitkan Pedoman Pelaksanaan PNPMM Perkotaan 2009 sebagai penyempurnaan pedoman pelaksanaan sebelumnya. Akar Penyebab Kemiskinan Berbagai program kemiskinan terdahulu yang bersifat parsial, sektoral dan charity dalam kenyataannya sering justru menghasilkan kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya salah sasaran, terciptanya benih-benih fragmentasi sosial, dan melemahkan kapital sosial yang ada di masyarakat (gotong royong, kepedulian, musyawarah, keswadayaan dll). Lemahnya kapital sosial pada gilirannya juga mendorong pergeseran perilaku masyarakat yang semakin jauh dari semangat kemandirian, kebersamaan dan kepedulian untuk mengatasi persoalannya secara bersama.Kondisi kapital sosial masyarakat yang melemah serta memudar tersebut salah satunya disebabkan oleh keputusan, kebijakan dan tindakan dari pengelola program kemiskinan dan pemimpin-pemimpin masyarakat yang selama ini cenderung tidak adil, tidak transparan dan tidak tanggunggugat. Sehingga menimbulkan kecurigaan, ketidakpedulian dan skeptisme di masyarakat. Keputusan, kebijakan dan tindakan yang tidak adil ini banyak terjadi dimana lembaga kepemimpinan masyarakat yang ada belum berdaya, karena diurus oleh orang-orang yang tidak berdaya sehingga tidak mampu menerapkan nilai-nilai luhur dalam kebijakan-kebijakan yang diputuskannya. Lembaga kepemimpinan semacam ini pada umumnya memang tidak mengakar pengurusnya tidak dipilih secara benar dan banyak menjadi perpanjangan tangan pihak-pihak tertentu sehingga lebih berorientasi pada kepentingan pihak luar, parsial atau bahkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, sehingga mereka kurang memiliki komitmen dan kepedulian pada masyarakat di wilayahnya, terutama masyarakat miskin. Kondisi ini justeru akan memperdalam krisis kepercayaan masyarakat terhadap berbagai lembaga kepemimpinan masyarakat yang ada di wilayahnya. Kondisi kelembagaan pimpinan masyarakat yang tidak mengakar dan tidak dapat dipercaya tersebut pada umumnya tumbuh subur dalam situasi dimana masyarakat secara umum memang belum berdaya. Ketidakberdayaan masyarakat dalam menyikapi dan menghadapi situasi yang ada di lingkungannya, yang pada gilirannya mendorong sikap masa bodoh, tidak peduli, tidak percaya diri, mengandalkan bantuan pihak luar untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi, tidak mandiri, serta memudarnya orientasi moral dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat, yakni terutama keikhlasan, keadilan dan kejujuran. Dari paparan di atas, cukup jelas menunjukkan bahwa kemiskinan akan tumbuh subur dalam situasi dimana perilaku/sikap dan cara pandang (paradigma) masyarakat yang belum berdaya. PNPM Mandiri Perkotaan sebagai kelanjutan P2KP memahami bahwa kemiskinan adalah akibat dan akar penyebab kemiskinan yang sebenarnya adalah kondisi masyarakat utamanya para pimpinan yang belum berdaya sehingga tidak mampu menerapkan nilai-nilai luhur dalam setiap keputusan.

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah kota selain banjir dan pedagang kaki lima (PKL) adalah masalah sampah. Sampah perkotaan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. sampah perkotaan dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk. Pertambahan jumlah penduduk di perkotaan yang pesat berdampak terhadap peningkatan jumlah sampah yang di hasilkan. Peningkatan jumlah sampah yang tidak diikuti oleh perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah mengakibatkan permasalahan sampah menjadi komplek, antara lain sampah tidak terangkut dan terjadi pembuangan sampah liar, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit, kota kotor, bau tidak sedap, mengurangi daya tampung sungai dan lain-lain. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 pasal 28 disebutkan bahwa masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang berbudaya lingkungan. Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA diantaranya adalah melalui kegiatan pemanfaatan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan (pengomposan) dan kegiatan penggunaan kembali sampah secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) telah memberikan bantuan kepada masyarakat berupa alat komposter dan memberikan pendampingan dengan harapan agar masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan sampah. Dari 18 kelurahan yang ada, DKP telah memberikan pendampingan kepada masyarakat di lingkungan Kelurahan Pulorejo Keamatan Prajuritkulon untuk pengolahan sampah rumah tangga (sampah basah) dan sampah kering. Wujud dari peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dilakukan melalui pembentukan Bank Sampah. Bank Sampah merupakan sebuah konsep pengumpulan sampah kering, seperti karton, majalah, kaleng, dan sampah plastik yang sudah terkoordinasi dan memiliki jaringan kerja antara kelompok masyarakat dengan para pelapak sampah di area tertentu. Tujuannya adalah terselenggaranya pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah sesuai dengan standar minimal. Adapun sasaran dari pembentukan bank sampah ini adalah penabung sampah, pengelola bank sampah, pembeli sampah/pengepul, swasta, dan instansi pemerintah yang terkait pengelolaan sampah dengan bank sampah. Sedangkan pendukung dari bank sampah ini adalah ibu-ibu PKK, ibu-ibu majlis ta’lim, karang taruna, dan lain-lain. Model pemberdayaan masyarakat ini merupakan upaya meningkatkan daya atau kekuatan dari dalam yang diperkuat atau didukung oleh unsur-unsur penguat dari luar. Konsepsi pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya merupakan upaya pengembangan masyarakat untuk menumbuhkan serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membantu mengatasi permasalahan sampah ataupun mengembangkan potensi unggulan yang ada di masyarakat dengan didorong oleh faktor lingkungan dan unsur-unsur dari luar.

Kerja Bhakti Membersihkan Sungai

Untuk menciptakan lingkungan kota yang bersih diperlukan kerjasama antar lintas sektor sehingga harapan kota Mojokerto yang BERSERI, yakni Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah dapat terwujud dengan baik. Seperti halnya kemarin tanggal 22 Oktober 2012 jajaran Kodim 0815 Mojokerto dan di dukung oleh Pemerintah Kota (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto, KLH, DPU); Polres Mojokerto Kota; Ormas FKPPI dan PPM telah melakukan kegiatan bersih-bersih sungai. Kegiatan bersih-bersih aliran sungai ini meliputi sungai depan Alun – Alun Kota Mojokerto (Kali Bokong), saluran air di sepanjang Jl. Bhayangkara, aliran sungai di sepanjang JL. Benteng Pancasila dan aliran sungai di sepanjang Jl. Empu Nala. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto selaku leading sector dalam penyelenggaraan kebersihan dan keindahan mengajak masyarakat agar terus berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan di lingkungan masing – masing. Salah satu bentuk dari peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan kota yang BERSERI adalah tidak membuang sampah di sungai. Hal ini agar sungai tidak tercemar dan air sungai terjaga kebersihannya. Apalagi menjelang musim hujan kondisi aliran sungai harus lancar dan tidak mengalami pendangkalan. Kalau aliran sungai yang ada di wilayah Kota Mojokerto sudah bersih dan tidak ada penyumbatan, baik berupa pendangkalan maupun akibat sampah yang banyak di buang ke sungai, maka pada saat musim hujan nanti banjir yang sering melanda wilayah pemukiman kota Mojokerto dapat di cegah.

SOSIALISASI HEMAT ENERGI DAN AIR

BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN GELAR SOSIALISASI HEMAT ENERGI DAN AIR
Mengingat masih adanya kekurang pahaman bagi Dinas Instansi Pemerintah dan BUMD Pemerintah Kota Mojokerto untuk melaksanakan Instruki Presiden Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2011 tentang “ Penghematan Energi dan Air “. Bagaimana cara penghematan energi dan air, penghematan listrik. Melihat hal tersebut agar dapat melakukan langkah – langkah penghematan energi dilingkungan instansi masing – masing, lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing, Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kota Mojokerto mengadakan Sosialisasi Hemat Energi dan Air. Berkaitan dengan hal tersebut sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) orang berasal dari seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto mengikuti sosialisasi hemat energi dan air yang diselenggarakan oleh Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kota Mojokerto. Sosialisasi yang berlangsung sehari bertempat di By Pass Resto, Jalan Raya Bay Pass Mojokerto, Selasa (25/2), ini menurut Dra. Sumarmi Astuti, Kepala Bagian Administrasi, Perekonomian Setda Kota Mojokerto, dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta terhadap ketentuan pelaksanaan penghematan energi. Disamping itu kegiatan ini mempunyai tujuan untuk menyamakan persepsi langkah dalam menyikapi dan melaksanakan ketentuan tersebut disemua SKPD dan BUMD di instansi masing-masing peserta. Untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan tanggung jawab peserta agar mau dan mampu menjadi pelopor , pendorong, dan penggerak gugus tugas penghematan energi dan air di lingkungan instansi masing-masing untuk mengawasi efektivitas pelaksanaan penhematan pemakaian listrik dan air serta pembatasan penggunaan BBM bersubsidi. Maka Sumarmi berharap Setelah Sosialisasi ini dapat terwujudnya penghematan pemakaian listrik, BBM dan air serta taat terhadap larangan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas di instansi masing-masing peserta.pinta Marmi. Secara resmi sosialisasi dibuka oleh Asisten Pemerintahan, Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mojokerto, Soemarjono, S.Sos. menyerukan kepada semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, BUMD dan para peserta terus melanjutkan, meningkatkan upaya langkah-langkah penghematan energi dan pengawasan pemakaian listrik pada bangunan / Kantor di lingkungan instansi masing-masing, dengan cara, pertama, mematikan AC bila ruangan tidak digunakan, atur suhu ruang kerja antara 25 derajat C – 27 derajat C, matikan lampu ruangan jika tidak digunakan, matikan komputer jika ingin meninggalkan ruang kerja lebih dari 30 (tiga puluh) menit. Kedua, melakukan monitoring dan pengawasan terkait efektivitas aturan larangan penggunaan BBM bersubsidi jenis bensin Ron 88 (premium) dan jenis minyak solar bagi kendaraan dinas plat hitam berstiker khusus. Kendaraan milik dan atau dikuasai BUMN/BUMD yang ada di Kota Mojokerto. Kecuali mobil ambulance, mobil jenazah, mobil pemadam kebakaran dan mobil pengangkut sampah. Ketaatan Aparatur Pemerintah terhadap ketentuan penghematan pemakaian energi, harus menjadi contoh kepada masyarakat, maka Soemarjono minta kepada tim monitoring pelaksanaan hemat energi untuk lebih intentif melakukan pembinaan dan pengawasan di seluruh SKPD dan BUMD dan kepada peserta sosialisasi untuk senantiasa menjalin koordinasi dan konsultasi dengan tim monitoring bagian Administrasi perekonomian, masing-masing peserta melaporkan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali hasil pemakaian energi di Instansinya masing-masing kepada bagian administreasi Perekonomian Setda Kota Mojokerto. Selain itu Sumarjono mengakhiri sambutan berharap agar peserta mau dan mampu menjadi kader pelopor, pendorong, dan penggerak gugus tugas penghematan energi dilingkungan instansi masing-masing untuk mengawasi pelaksanaan hemat energi dan air, mengapa ? karena persediaan energi di Indonesia dalam keadaan krisis, konsumsi energi semakin meningkat, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan belum diimbangi dengan suplay energi yang cukup dan adanya ketergantungan terhadap energi fosil seperti minyak bumi, batubara, gas alam sangat tinggi sementara cadangan energi fosil sangat terbatas, oleh karenanya hemat pemakaian listrik di Kantor dan larangan penggunaan BBM bersubsidi adalah untuk mewujudkan budaya hemat energi. Pesan Sumarijono. Sosialisasi yang dikemas dalam bentuk ceramah, diskusi dan tanya jawab ini menghadirkan 3 (tiga) nara sumber. Pertama Imam Ari dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur menjelaskan bahwa masyarakat secara umum memakai listrik tidak secara hemat karena tidak mampu membeli peralatan listrik yang hemat energi karena kemampuan secara ekonomi hanya dapat membeli peralatan listrik yang murah walaupun lebih boros, misalnya hanya mampu membeli lampu pijar. Disamping itu banyak konsumen menggunakan lampu neon berbalas kawat yang sangat boros, karena tidak mengerti jenis lampu ini boros. Lampu TL 10 watt dikira konsumsi listriknya sekitar 10 watt, ternyata mengkonsumsi listrik sekitar 70 (tujuh puluh) sampai dengan 90 (sembilan puluh) watt, karena lampu jenis ini menggunakan ballas kawat bukan balas travo. Contoh lagi penggunaan TV dan peralatan lain yang dilengkapi dengan sistim remote control, pada hal TV yang mati dengan sistim remote yang tetap menyala tetap mengkonsumsi listrik sekitar 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) watt apalagi sampai 20 jam tentu hal ini sangat berarti. Belum pengguna magic com atau magic jer yang tidak paham bahwa listrik untuk fungsi menghangatkan nasi besarnya sekitar 35 (tiga puluh lima) sampai dengan 50 (lima puluh) watt. Ada kalanya nasi tinggal sedikit tetap dipanaskan hingga esok hari. Demikian juga pola pikir penggunaan listrik di Kantor, tidak efisien karena pegawai tersebut merasa bahwa yang membayar adalah Kantor bukan pegawai langsung karena itu perlu pembentukan gugus tugas sebagai pengawas penghematan energi dan air. Tri Sumardjijanto, nara sumber kedua dari PT PLN Distribusi Jawa Timur Area Mojokerto, mengajk untuk menggunakan listrik yang aman yaitu instalasi listrik dipasang oleh petugas instalatur yang sudah terekomendasi, sesuai dengan alamt yang tertera dalam perjnjian jual beli tenaga listrik, material terpasang harus memenuhi standart yang ditentukan oleh SNI, SPLN dan disyahkan oleh team independent, dipergunakan sesuaikan dengan peruntukannya, tidak melebihi kapasitas daya kontrak. Penggunaan listrik yang tidak benar dapat menyebabkan kebakaran, luka, kematian dan lain-lain. Sedangkan nara sumber ketiga Henry Eko Purwanto, dari Pertamina Wailayah II Sidoarjo – Mojokerto, menyampaikan tentang Peraturan Pemerintah mengenai pengaturan BBM bersubsidi, dan tips hemat pemakaian BBM, memanaskan mesin, menjaga putaran mesin, menjaga kecepatan konstan , gunakan bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan anda, pastikan kondisi roda mobil bagus, jaga mobil tetap dingin, jaga kecepatan, jangan terlalu membebani mobil , jangan mengerem secara tiba-tiba, membiarkan mesin tetap hidup, rawat dan sevis kendaraan secara teratur.(Orz).

ADIPURA TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA

Program Adipura merupakan salah satu program strategis dan dinamis dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sejalan dengan ini, Program Adipura senantiasa mengajak partisipasi dan kepedulian semua pihak untuk berbuat nyata melestarikan lingkungan hidup demi terwujudnya bumi yang bersih dan hijau. Selain itu juga untuk mendorong Pemerintah Daerah dan masyarakat mewujudkan Kota bersih dan teduh (clean and green city). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Lingkungan Hidup Nurhariadi, SH pada acara Pembukaan Sosialisasi Adipura tahun 2014. Dijelaskan pula bahwa Program Adipura merupakan media untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai wawasan lingkungan hidup kepada masyarakat yang mampu memberikan pengaruh positif terhadap perubahan kesadaran dan perilaku masyarakat, dalam melakukan tindakan pelestarian lingkungan hidup, Hariadi berharap dengan adanya Sosialisasi Adipura mampu mendorong dan membentuk lingkungan yang bersih dan nyaman di wilayah Kota Mojokerto, serta peran serta semua lapisan masyarakat dapat turut serta melaksanakan upaya-upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Dan diharapkan pula Sosialisasi Adipura ini dapat meningkatkan pemahaman kapasitas kelembagaan dan menjadikan sumber daya manusia di Kota Mojokerto ini menjadi sumber daya manusia yang maju, cerdas, sehat, sejahtera dan bermoral. Menurut Kasi Pemantau Pemulian Lingkungan Sugiarto, SE, M.M Kes Maksud dan tujuan Sosialisasi untuk : Menerapkan prinsip-prinsip good governance; Menciptakan motivasi bagi pemerintah daerah melalui pemberian insentif antara lain berupa penghargaan (Award) maupun bantuan lainnya; Menciptakan kompetensi antar daerah/kota dan; Menerapkan pendekatan “Local Specific” karena setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing. Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa (18/3) bertempat di Astoria Convention Hall Mojokerto, yang diikuti oleh 75 orang dari SKPD terkait yang merupakan titik pantau Adipura (Perkantoran, Sekolah, Bank Sampah dll) dengan menghadirkan Nara Sumber Drs. Teguh Hendaryanto, MM Tim Pemantau Adipura Provinsi Jawa Timur dan H. Totok Rudiyanto Praktisi Lingkungan Hidup Surabaya. (Si).

Pemkot Mojokerto Sukses Raih Piala Adipura tahun 2013

Anugerah di bidang kebersihan serta lingkungan hidup diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada kota Mojokerto yang diterima oleh Wakil Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus, pada puncak acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup, di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/6). Dari data Kementrian Negara Lingkungan Hidup, pada 2013, penghargaan Adipura diterima oleh 149 kota/kabupaten dari 374 daerah yang mengikuti. Sejumlah 33 kota/kabupaten menerima Anugerah Adipura untuk pertama kalinya. Jumlah penerima penghargaan pada 2013 meningkat dibandingkan dengan 2012 yang sebanyak 125 kota/kabupaten. Selain kota Mojokerto, tahun ini, beberapa Kota/Kabupaten di Indonesia yang turut menerima anugerah Adipura tersebut, antara lain Kota Cirebon, Kota Makassar, Kota Batam, Kab Banyuwangi, Kota Jambi, Kota Jayapura, Kota Binjai, Kota Mataram, Kab Sleman, Kab Semarang, Kota Ambon, Kab Pasaman, Kab Lampung Barat, Kab Kuningan, Kab Siak, Kab Panajam Paser utara, Kota Pariaman, Kab Majalengka, Kab Kepahiang, Kab Bangka Barat, Kota Banjar, Kab Batang, Kab Maros, Kab Kolaka Utara, Kab Kepulauan Sanghie, Kab Pohuwato, Kab Bangka, Kota Tomohon, Kab Selayar, Kab Enrekang dan Kab Pesisir Selatan, serta Kota Siantar. Dalam sambutannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para kepala daerah dan masyarakat untuk berkomitmen menjaga lingkungan hidup di wilayah masing-masing untuk kelangsungan hidup generasi selanjutnya. Presiden Yudhoyono juga meminta kepada para kepala daerah agar menjalin kemitraan dengan LSM Lingkungan. “Jangan anti LSM lingkungan. Jadikan mereka mitra. Jadikan mereka teman. Dengan demikian Insya Allah makin kedepan makin baik lingkungan kita, tentunya makin baik Negara kita. Contohnya ada Greenpeace, WWF, the Nature Conservation, lalu ada Walhi. Jadikan mereka partner, bukan lawan,” ujarnya. Sementara itu, langkah-langkah yang ditempuh Pemkot Mojokerto untuk meraih kembali Adipura yakni antara lain penghijauan kota, penanaman pohon-pohon lindung di pinggir jalan-jalan protocol, rehabilitasi hutan kota berupa penambahan jenis pohon penghijauan dan pembangunan taman bermain anak, penataan PKL, serta partisapasi aktif warga kota dalam bentuk kerja bakti massal. Meskipun kota Mojokerto adalah kota kecil yang terdiri dari dua Kecamatan dan hampir tidak memiliki sumber daya alam, namun Wawali mengatakan kota Mojokerto masih memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalkan. Visi Pemkot Mojokerto yaitu mewujudkan masyarakat kota Mojokerto yang sehat, cerdas, sejahtera, dan bermoral. Dan dengan diterimanya penghargaan ini, berarti sebagai salah satu bukti keberhasilan pemkot Mojokerto. Ini bisa terwujud berkat kerja sama dan partisipasi dari semua pihak. Kabag Humas dan Protokol, Ruby Hartoyo, mengatakan tahun ini kota Mojokerto kembali menerima penghargaan Adipura, setelah tahun 2009 kemarin. “Berusaha dan semangat terus dilakukan Pemkot Mojokerto, dan akhirnya berhasil meraih piala ini,” katanya. (Rr - Humas)

RAPATKAN BARISAN RAIH KEMBALI ADIPURA

Persiapan Kota Mojokerto dalam menyosong kegiatan pemantauan ke- 1 Penilaian Adipura untuk tahun 2013 telah dilakukan oleh instansi terkait. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto sebagai ujung tombak dalam rangka meraih kembali Piala Adipura telah melakukan persiapan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dimulai dari pembenahan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) yang ada di Randegan Kelurahan Kendundung Kecamatan Magersari, pengelolaan sampah basah, pembuatan granul dan pengerukan wallet. Selain itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto juga telah melakukan pengangkutan sampah yang di buang oleh masyarakat tidak pada tempatnya atau sering disebut dengan tempat pembuangan sampah liar (TPS liar). Menjamurnya TPS liar ini sangat mengganggu persiapan Pemerintah Kota Mojokerto untuk meraih kembali Piala Adipura tahun 2013. Munculnya TPS liar ini disikapi oleh para pemerhati lingkungan akibat dari rendahnya partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kebersihan dan keindahan kota. Selain itu, belum mengakarnya budaya hidup bersih dimasyarakat juga terlihat ketika masih banyak anggota masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempat yang telah disediakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, guna mencegah menjamurnya TPS liar yang ada di wilayah Kota Mojokerto, maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah mengundang Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Satpol PP, Kecamatan Magersari, Kecamatan Prajuritkulon, dan seluruh Lurah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto untuk melakukan rapat koordinasi membahas permasalahan tersebut. Tujuannya adalah untuk menyamakan langkah dalam mendukung program adipura Pemerintah Kota Mojokerto melalui pembentukan satgas gabungan antara Kantor Satpol PP, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kantor Lingkungan Hidup, Kecamatan, dan Kelurahan guna melakukan patroli bersama dan memantau keberadaan TPS liar. Dengan adanya patroli bersama ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kepedulian dan kemandirian masyarakat untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan perkotaan.

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MOJOKERTO

Kota Mojokerto merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia yang memiliki permasalahan di bidang pengelolaan sampah. Kota Mojokerto memiliki Tempat Pengelolaan Akhir sampah (TPA Randegan) dengan luas sekitar ± 2,5 ha. Sedangkan volume sampah yang masuk ke TPA Randegan ± 265 m³/hari. Oleh karena itu, dalam rangka mendukung Program Adipura Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto melakukan upaya penataan pengelolaan lingkungan TPA Randegan guna mengatasi tumpukan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Mojokerto. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat komposter dengan memanfaatkan sampah basah atau sampah rumah tangga. Selain diberikan pelatihan, masyarakat juga diberikan bantuan alat pembuat komposter dengan tujuan agar masyarakat mampu melakukan pengolahan sampah di lingkungannya dengan membentuk kelompok bank sampah. Dengan terbentuknya kelompok bank sampah yang ada di masyarakat, maka akan mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Randegan. Sebab dampak penumpukan sampah akan menimbulkan gas metan yang tinggi dan dapat menimbulkan kebakaran sampah di TPA.

Gerakan Program Kampung Hijau Organik kelurahan Surodinawan

Lions Club Surabaya Launching Gerakan Program Kampung Hijau Organik Lions Club Surabaya kerjabareng dengan Lembaga Sosial Kresna atau Rumah Kresna, serta didukung PT. Holcim Indonesia, Radar Mojokerto dan Karang Taruna Kota Mojokerto melaunching gerakan Program Kampung Hijau Organik (KHO). “Kota Mojokerto sebagai kota penyangga ekonomi dan satelit dari Kota Surabaya memiliki potensi untuk berkembang lebih mantap dan mempersiapkan diri menjadi kota yang memiliki “spirit of metropolis”,” ungkap Presiden Lions Club Surabaya, Silvia Zulaika, kepada wartawan, di sela-sela acara. Lebih jauh Silvia mengatakan pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di sekitar Kota Mojokerto seperti pembangunan tol Sumo (Surabaya-Mojokerto) dan rencana pembangunan kawasan industri Jombang dimana masyarakat Kota Mojokerto perlu mempersiapkan menyambut semua perkembangan ke depan. “Program Kampung Hijau Organik (KHO) merupakan salah satu program komprehensif dari Rumah Kresna yaitu PAUD dan Rumah Pintar atau RuPin,” tukasnya. Kegiatan KHO meliputi edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Di dalam program ini akan dilakukan pendampingan masyarakat di seluruh kelurahan di Kota Mojokerto oleh 38 pendamping dari unsur Karang Taruna Kota Mojokerto dan eksponen penggiat lingkungan lainnya,” ujarnya. Bersama dengan pendamping dari Rumah Kresna, masyarakat akan diajak untuk berpola hidup bersih, mengorganisasi sampah yang bisa didaur ulang dan masih bisa memiliki nilai ekonomis untuk menambah pendapatan keluarga. Juga akan didampingi untuk melakukan budidaya tanaman organik sayur daun, bekerjasama dengan Komunitas Organik Brenjonk dari Trawas, Kabupaten Mojokerto. Program komprehensif KHO, PAUD dan RuPin telah memasuki tahapan sosialisasi dan telah memilih pemantapan demplot Green House di 4 tempat, yakni Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Sentanan, Kelurahan Kranggan dan Kelurahan Magersari. Tampak hadir pada acara tersebut, Presiden Direktur PT. Holcim Indonesia, Eamon Ginley, serta Wakil Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, serta Pembina Rumah Kresna, Firtian Judiswandarta. Dalam kesempatan ini, Wakil Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, memukul gong tanda dilaunchingnya program KHO, serta panen awal hasil penanaman sayur mayur organik di 4 demplot green house. Kemudian juga dilaksanakan pengobatan gratis bagi kaum duafa, khitanan massal gratis, pembagian kacamata baca gratis, bazaar produk-produk lokal Kota Mojokerto serta telling story untuk anak-anak tentang lingkungan dan flora fauna. (Toro)

Rabu, 12 November 2014

DISHUBKOMINFO KUNJUNGAN KERJA KE TELECENTER DARAGATI KOTA MALANG

Pemerintah Kota Mojokerto baru saja menerima alokasi bantuan telecenter dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Telecenter tersebut berlokasi di Terminal Kerta Jaya diberi nama Telecenter Palapa oleh Dishubkominfo Kota Mojokerto dan baru saja dilauncing oleh Walikota Mojokerto, Drs. H. Mas’ud Yunus, hari Sabtu, tanggal 1 Nopember 2014. Sebagai Telecenter yang baru berdiri, agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal, maka Dishubkominfo Kota Mojokerto beserta pengelola Telecenter Palapa mengadakan kunjungan kerja ke Telecenter Daragati Kota Malang, Rabu (5/11).Kedatangan Rombongan disambut oleh Drs. H.Pidekso Adi, Mpd, Manager Telecenter Daragati Kota Malang, Diana ED mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Malang dan personil pengelola Telecenter Daragati Kota Malang. Rombongan berjumlah 17 (tujuh belas) orang masing-masing 5 orang dari pengelola Telecenter Palapa, 4 orang dari Pranata Humas, 4 orang dari Staf PIK, 1 orang Kepala Seksi Pemberdayaan Kelompok Komunikasi Sosial, 1 orang Kepala Seks Informasi Mobile Ceramah dan Dialog dan 1 orang Ovie Risna Kartika, Spd, Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Komunikasi , rombongan dipimpin oleh Drs. Heru Setyadi Sekretaris Dishubkominfo mewakili Kepala Dishubkominfo Kota Mojokerto. Pada sambutannya Heru mengatakan, Kunjungan Dishubkominfo Kota Mojokerto beserta Telecenter Palapa Kota Mojokerto dimaksudkan ingin belajar dari pengalaman Telecenter Daragati Kota Malang yang merupakan salah satu Telecenter yang terbaik di Propinsi Jawa Timur. Sebagai Telecenter yang baru berdiri, terus berupaya mencari kiat-kiat apa saja yang perlu dilakukan oleh Telecenter sehingga setelah berkunjung Telecenter Palapa dimasa-masa yang akan datang bisa berkembang dan maju. Dalam kesempatan tersebut Heru memberikan cindera mata kepada Pidekso Adi, demikian juga sebaliknya Pidekso Adi menyerahkan cinderama kepada Heru. Terdapat beberapa item kunci keberhasilan dalam mengelola Telecenter seperti yang telah disampaikan oleh Drs. H. Pidekso Adi dan Diana ED, diantaranya dengan management terbuka dan prinsip demokratis, masalah keuangan terbuka dan masing-masing diberi kewenangan untuk mengatur bidangnya masing-masing. Telecenter selalu mengajak kerja sama dengan lembaga manapun, baik yang bergerak dibidang Sosial, pendidikan, Perkoperasian dengan pelaku usaha, organisasi wanita dan lain-lain. Sebagai pengelola Telecenter dalam mengembangkan program terutama yang menyangkut pemberdayaan masyarakat seorang Manajer tidak boleh duduk di meja tetapi harus sibuk memasarkan teknologi informasi, mengadakan kerja sama pelatihan-pelatihan teknologi informasi, melakukan ceramah tentang manfaat teknologi informasi, dan yang terpenting antara Pembina dan pengelola telecenter harus terjalin hubungan yang baik.(Orz).

Tim Gowes HKN Tiba di Kota Mojokerto

Walikota Mojokerto menyambut Tim Gowes Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2014 di Puskesmas Kedundung Rabu (5/11) kemarin. Gowes dalam rangka memperingati Puncak HKN Ke-50 ini beranggotakan Tim Gowes Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang. Tim yang terdiri dari 17 Dokter ini, melakukan Ekspedisi menyusuri rute Surabaya menuju Jakarta melalui Jalur Selatan Pulau Jawa, yang disebut dengan Ekspedisi SELAWASUTA. Tim Gowes Dinkes Kabupaten Lumajang yang beranggotakan 3 Dokter Spesialis dan 14 Dokter Umum ini, dipimpin dr Buntaran Supriyanto, Mkes., Sekda. Tim bersepeda ini diberangkatkan dari Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jatim di Surabaya untuk menempuh rute 901 Kilometer menuju Jakarta. Sesampai di Kota Mojokerto melalui Jalan Raya By Pass, tim Gowes tersebut transit di Puskesmas Kedundung untuk makan siang. dr Haryoto, Kepala RSUD Lumajang mewakili rombongan kepada Walikota Mojokerto menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan. “Tim Gowes Lumajang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebagai duta anti rokok dan melakukan ekspedisi ini untuk berkampanye kesehatan di sepanjang rute yang akan dilalui,” katanya. Menurut Haryoto, rute ekspedisi SELAWASUTA dari Surabaya menuju Jakarta melalui Jalur Selatan Pulau Jawa akan dibagi dalam 12 etape yang akan ditempuh dalam 12 hari. Rata-rata setiap etape akan menempuh jalur dengan jarak lebih dari 100 kilometer. Walikota Mojokerto menyambut baik Gowes Ekspedisi SELAWASUTA ini. “Saya atas nama Pemerintah Kota Mojokerto memberikan penghargaan setinggi-tingginya. Karena tim gowes ini dapat memberikan contoh kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Mojokerto tentang pentingnya kesehatan. Dan saya berharap Indonesia ke depan menjadi Indonesia yang sehat,” serunya. Setelah menyampaikan sambutan, Walikota yang didampingi Sekda Mas Agoes dan Kepala Dinkes Kota Mojokerto Ch Indah Wahyu beramah tamah dengan tim Gowes. Kemudian tim tersebut melanjutkan ekspedisi dengan diikuti tim dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto yang mengiringi tim ekspedisi hingga etape berikutnya. (kha, ,Rr - Humas)

Walikota Ajak Masyarakat Memaknai Hari Pahlawan

Walikota Mas’ud Yunus menjadi inspektur upacara hari pahlawan, Senin (10/11) di halaman Pemkot Mojokerto kemarin. Upacara yang dihadiri Wawali, Sekda, Kapolresta, Forpimda dan Kepala SKPD ini berlangsung dengan khidmat. Tak hanya pejabat, upacara juga dihadiri belasan veteran asal Kota Mojokerto. Puluhan pegawai pemkot, kepolisian, TNI, guru dan pelajar yang menjadi peserta upacara, dalam kesempatan ini mengheningkan cipta beberapa menit diiringi bunyi sirine. Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, dalam sambutannya menyampaikan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa. “Sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia menunjukkan bahwa untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diperlukan perjuangan panjang. NKRI tidak akan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka berdaulat dan terhormat seperti saat ini, tanpa perjuangan para pejuang, pendiri bangsa dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, pikiran serta hartanya,” kata Walikota. Sejarah bangsa dan negara Indonesia mencatat, perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membutuhkan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat. “Komitmen para pejuang, pendiri bangsa dan para pahlawan untuk memersatukan bangsa ini melahirkan sikap kepahlawanan, kesetiakawanan sosial serta menguatkan memori kolektif bangsa saat itu supaya berani bertindak nyata untuk melawan penjajahan dan ketertindasan akibat kolonialisme dan imperialisme,” lanjutnya. Sikap kepahlawanan merupakan sebuah perwujudan tindakan dan pengorbanan yang penuh militansi. Sikap kesetiakawanan sosial adalah perwujudan dari kepekaan sosial atau batin. “Kita harus memaknai semua itu bukan hanya sekedar ungkapan saja, tetapi harus dijadikan sebagai kekuatan moral yang dapat diterapkan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia pada masa kini dan mendatang,” seru Walikota. Peringatan hari Pahlawan yang ke-69 tahun 2014 ini mengambil tema besar “Pahlawanku Idolaku”. Tema tersebut dipilih dimaksudkan untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran nilai, baik sebagai “panutan” maupun figur idola pencarian jati diri. Setelah upacara di halaman Pemkot, Walikota beserta Forpimda menuju Taman Makam Pahlawan “Gajahmada” di Jalan Pahlawan Kota Mojokerto untuk ziarah dan tabur bunga. Dalam kesempatan ini, bersama Bupati Mojokerto Mustofa Kemal Pasha melaksanakan upacara penghormatan pahlawan dengan inspektur upacara Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto, Kolonel Czi Suparjo. Setelah pemberian karangan bunga oleh inspektur upacara, Walikota bersama Bupati dan Forpimda melakukan tabur bunga di beberapa makam diikuti peserta upacara. (kha, Rr - Humas)

Selasa, 11 November 2014

UPACARA HARI SUMPAH PEMUDA KE 86 KOTA MOJOKERTO

“Bangun Soliditas Pemuda dan Berkelanjutan”
Peringatan Hari Sumpah Pemuda kembali diperingati di Kota Mojokerto dalam bentuk upacara yang berlangsung di Halaman Pemkot Mojokerto, selasa 28/102014. Dalam upacara ini diikuti karyawan-karyawati, TNI dan Polri, para tokoh pemuda, pelajar dan mahasiswa. Bertindak selaku Inspiktur upacara Walikota Mojoketo KH. Mas’ud Yunus. Pada kesempatan tersebut Walikota Mojokerto membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrowi. Dalam sambutannya Walikota bilang, kita patut berterimakasih kepada para tokoh pemuda yang pada tahun 1928 telah mampu menggagas dan mewujudkan ide-ide kebangsaan yang terangkum sangat indah dalam naskah sumpah pemuda. Semoga para pahlawan bangsa yang menjadi deklarator sumpah pemuda mendapatkan tempat yang layak di sisi – nya sesuai dengan amal baktinya terhadap bangsa dan negara. Hadirin, peserta upacara yang kami hormati, khususnya para pemuda yang kami banggakan, Setiap kali kita memperingati hari sumpah pemuda, maka yang terbayangkan adalah heroisme tanpa kenal lelah dari para pemuda kita untuk mendeklarasikan gagasan perjuangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang negara indonesia, tentang tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu tanah air dan menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa indonesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa, hari sumpah pemuda merupakan momentum historis yang teramat penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dari mata rantai perjuangan bangsa kita. Bagi para pemuda indonesia, sumpah pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar dengan bangsa lain di dunia. Sedangkan bagi kita semua, dengan segala kemajemukan yang kita miliki, sumpah pemuda merupakan momentum sejarah yang berhasil menyatukan tekad dan semangat seluruh komponen bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, yang pada akhirnya berhasil mewujudkan suatu negara indonesia yang berdaulat dan makmur. Sumpah pemuda telah membulatkan tekad dan semangat seluruh anak bangsa untuk berjuang dan tetap menjaga negara kesatuan republik indonesia dari pelbagai upaya rongrongan terhadap disintegrasi bangsa dengan tekad nkri adalah harga mati. Peringatan hari sumpah pemuda ke-86 tahun ini mengangkat tema bangun soliditas pemuda dan berkelanjutan. Tema tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda dapat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan nasional. Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu bangsa. Jika pemuda solid maka bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehingga pembangunan dapat kita laksanakan secara lancar dan berkelanjutan. Seiring dengan itu pada tahun 2015, kita akan memasuki era komunitas asean. Untuk itu, para pemuda harus mempersiapkan diri agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar yang memiliki sumber daya alam berlimpah, memiliki sejarah leluhur bangsa yang hebat, kebudayaan yang unggul, masyarakat yang toleran dan sumber daya manusia yang semakin lama semakin baik. Mentalitas para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda unggul, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin hari semakin kompetitif. Revolusi mental yang dicanangkan presiden Joko widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Oleh karena itu, revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju, dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat, oleh sebab itu pembangunan kepemudaan secara berkelanjutan harus terus dilaksanakan melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan. Pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas tinggi, yang mampu mengatasi persoalan yang dihadapinya dan memiliki kompetensi sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global. Pemuda yang maju adalah pemuda yang mampu berpikir positif, yang senantiasa terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah, bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakat, dan bangsanya. Dengan peringatan sumpah pemuda ini, kita akan selalu menghormati jasa para pemuda, pendiri bangsa dan pahlawan kota. Pada akhir acara Walikota Mojokerto menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba pawai Taaruf tingkat Kota Mojokerto. Hadir pada kesempatan tersebut Jajaran forum pimpinan daerah, demikian juga dengan ketua tim Penggerak PKK dan anggota Bayangkari. Menanggapi peringatan hari sumpah pemuda, secara terpisah Walikota Mojokerto berharap, agar upacara kedepan dominan diikuti oleh para pemuda. Bukan hanya korpri dan TNI/Polri, pemudanya masih lebih sedikit yang ikut upacara. Untuk itu panitia pelaksana upacara harus mengundang para pemuda ini jumlahnya lebih banyak dari peserta lainnya. misalnya mahasiswa, pelajar SMP dan SMA, komunitas pemuda, tokoh pemuda dan tokoh agama muda, pokoknya peserta dari kepemudaan harus lebih banyak agar esensi peringatan hari sumpah pemuda dapat dirasakan. (ri)

PELATIHAN GYPSUM PLAFON PROGRAM JASMAS DI BALONGCOK

\
Lebih baik memberI kail daripada memberi ikan. Jika diberi ikan maka setelah habis dimakan mungkin masih harus mencari lagi. Berbeda dengan diberi kail untuk mencari ikan maka akan lebih bertahan dan mampu mencari ikan kapanpun dia butuhkan. Itulah ibarat sebuah pemberdayaan masyarakat yang kurang beruntung. Apalagi yang diberi bantuan itu adalah masih sangat produktif, maka akan lebih tepat diberikan bekal berupa kail yaitu ilmu untuk hidup berkarya dan mandiri. Dengan bekal ilmu itulah seseorang akan mampu banyak berbuat. Seperti halnya pelatihan yang diberikan kepada warga Balongcok di RW.01, sekelompok pria dewasa diberikan pelatihan berupa cara pembuatan gypsum untuk lis plafon. Pelatihan ini bersumber dari bantuan dana hibah dari program Jaring Aspirasi masyarakat (Jasmas) H. Sugeng Soedarno almarhum. Untuk proses pencairan dana tersebut dikawal oleh Yunus Suprayitno yang sama-sama dewan dari PDI-Perjuangan, Didik, ketua panitia pelaksana pelatihan ini menjelaskan bahwa, dipilihnya pelatihan gypsum ini masih langka. Sangat sedikit di Kota Mojokerto pengusaha yang membuat kerajinan gypsum. Padahal tingkat pemesanan cukup tinggi. Cara membuatnya juga mudah, bahannya murah dan sederhana, pemasaran juga sangat cepat. Menurut Didik paska pelatihan ini pihaknya ingin mengembangkan hasilnya, dan mengelompokkan anggotanya yang benar-benar siap kerja. “Peralatan berupa alat ceatakan sudah siap bahkan ada 6 macam/motif, sisa bahan juga masih ada” kata Didik. untuk tempat juga tidak perlu terlalu luas. Demikian Didik bersemangat ingin membantu warga disekitarnya. Pelatihan ini juga dihadiri Lurah Balongsari Kusuma Widada, SH. Dalam sambutannya lurah bilang pelatihan ini sangat bagus dan tepat sekali diberikan kepada bapak-bapak di Balongcok ini yang sebagaian besar pekerjaannya dibidang pertukangan. “Setelah pelatihan ini bisa membuka usaha gypsum ini secara berkelompok dan saya kira prospeknya sangat bagus.”kata Lurah. Secara terpisah Yunus Suprayitno, SH ketua DPRD Kota Mojokerto saat dikonfirmasi berharap, akan ada kelompok atau komunitas pengrajin gypsum di Kota Mojokerto. “saya melihat prospeknya bagus, pemasaran tidak terlalu sulit, bahkan dari pelatih pak Totok ini siap menerima hasil karya kelompok jika itu kwalitasnya baik. Silakan bapak-bapak kan masih muda diupayakan bisa terbentuk kelompok pengrajin gypsum di Balongcok” kata Yunus. Sebelum pelatihan dimulai terlebih dahulu telah diserahkan secara simbolis peralatan dan bahan untuk praktek pembuatan gypsum oleh Lurah Balongsari kepad perwakilan peserta.(ri)

FARAH DINI RACHMAWATI SANG PELOPOR LALU LINTAS

Penampilan yang sederhana, tinkah lakunya yang santun cara pandang yang luas, Dia adalah Farah Dini Rachmawati. Gadis belia yang baru berusia 17 tahun adalah siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Kota Mojokerto. Semua mata tertuju pada dia, atas keberhasilannya meraih prestasi sebagai Juara II tingkat Nasional dalam seleksi pemilihan pelajar pelopor tertib lalu lintas (SPPTL) tahun 2014. Sebelumnya Farah memang duta Kota Mojokerto untuk berkompetisi tingkat Provinsi Jawa Timur. Alhasil Farah berhasil meraih peringkat Kedua. Kemudian untuk seleksi tingkat nasional Farah adalah duta Jawa Timur dan mengikuti seleki selama 5 hari mulai tanggal 6 sd, 10 oktober 2014 di Jakarta. Hasilnya cukup membanggakan putri pertama dari kedua bersaudara pasangan Iwan Riyatman dan Siti Muhaniah yang tinggal di Kauman gg.IV/36 Kota Mojokerto. Dari kejuaraan ini Farah mendapatkan Thropy, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp. 4 juta 500 ribu. Keberhasilan Farah ini juga tidak lepas dari dukungan semua pihak. Dalamhal ini guru pembimbingnya Imuk Wijayanti, kepala sekolahnya H.Moch.Umar, Spd. Demikian juga pembinaan yang dilakukan oleh Dishubkominfo Kota Mojokerto melalui Kabid Lalu Lintas. Farah memang gadis yang cerdas, ia bukan hanya memahami tentang UUn nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, namun banyak kelebihan lain yang ia miliki, sehingga seleksi tingkat provinsi hingga nasional Farah masih mampu bertahan pada peringkat kedua. Bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh seorang pelajar seperti farah mengikuti seleksi hingga tingkat nasional. Namun demikian farah memang memiliki kemampuan yang luar biasa. Dia mampu menghadapi dewan juri dari Tim Kementerian Perhubungan RI. Dalam seleksi ini Farah menyusun makalah dengan judul “Ayah Bunda….selamatkan kami” . dalam makalah ini Farah menceritakan tentang keadan anak kecil yang berumur 3-12 tahun yang dibonceng ibunya tanpa berhelem. Kondisi ini bisa mengancan keselamatan anaknya. Sedangkan permasalahan yang diangkat adalah bagaimana budaya penggunaan helm pada anak-anak usia 3-12 tahun. Bagaimana cara membudayakan helm pada anak usia 3-12 tahun. Dalam makalah ini Farah banyak memberikan rekomendasi sebagai suatu solusi untuk menghadapi masalah budaya berlalu lintas terutama pada anak usia balita. Terkait persiapan SPPTL ini Kabid Lalu Lintas Pada Dishubkominfo Kota Mojokerto Kadiran membenarkan bahwa, sebagai bentuk pembinaan dan pendampingan kepada Farah, pihaknya telah mengundang Farah datang ke Kantor Dishub untuk berlatih sebelum ia presentasi didepan Juri pusat. Dengan makalah tersebut Farah mempresentasikan dihadapan tim Pembina dari Dishub Kota, kemudian dievaluasi. Saat evaluasi ini Kadiran dan Zaini serta tim lainnya memberikan masukan atas kekurangan yang disampaikan oleh Farah. Atas prestasi ini Farah menerima penghargaan dari Walikota Mojokerto yang diserahkan bersamaan pada acara glar seni dan gebyar anugeah prestasi pendidikan tahun 2014 di Astoria Convention Hall bersamaan dengan hari sumpah pemuda. (ri)

KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA STUDY KE KOTA MOJOKERTO

Keberhasilan Kota Mojokerto dalam mengelola permodalan bagi UKM dan IKM serta lingkungan hidup menarik perhatian tersendiri bagi Kota Timohon Provinsi Sulawesi Utara untuk study pengalaman di Kota Mojokerto. Study ini dilaksanakan pada selasa 28/10/2014 . Rombongan dipimpin oleh Ir. Vony Pontoh,MBA Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Timohon. Rombongan diterima Walikota Mojokerto KH. Mas’ud Yunus di ruang Nusantara dengan didampingi oleh pejabat SKPD terkait, Camat serta Lurah Se-Kota Mojokerto. Ir.Vony Pontoh pimpinan rombongan menyampaikan bahwa Kota Timohon baru berumur 11 tahun. Luas wilayah 147,23 km2. Jumlah penduduk sekitar 100 ribu jiwa. Terdiri dari 5 Kecamatan dan 44 Kelurahan. Sedangkan jumlah anggota DPRD sebanyak 20 orang dengan anggota terbanyak dari partai golkar sebanyak 7 orang, jumlah PNS sebanyak 3320 orang, golongan III paling banyak. Jumlah SKPD 29 dinas/instansi/bagian/kantor dengan pejabat perempuan terbanyak yaitu 17 pejabat perempuan dari 29 pejabat yang ada termasuk ketua DPRD juga perempuan. Sumber daya alam paling banyak dari hasil tanaman hias dan sayur-sayuran. Disampaikan oleh Vony bahwa Kota Mojokerto juga termasuk Kota Kecil maka belajar di Kota yang sama diharapkan dapat mengadopsi pengalaman yang bisa diterapkan di Kota Timohon. Menanggapi masalah tersebut Walikota Mojokerto menjelaskan bahwa Kota Mojokerto adalah Kota terkecil diseluruh Indonesia dengan jumlah penduduk terpadat ketiga setelah Surabaya dan Malang. Luas wilayah 16,54 km2 jumlah penduduk 138 ribu 602 jiwa. Sex raxio 98 jumlah perempuan lebih banyak 1.096 orang. Kota Mojokerto tidak memiliki sumber daya alam hanya memiliki sumber daya manusia. Oleh karena itu pembangunan di Kota Mojokerto memprioritaskan dalam empat misi kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan moralitas. Untuk bidang kesehatan, pemerintah Kota Mojokerto melaksanakan program total caverege. Dalam program ini seluruh penduduk Kota Mojokerto memberikan jaminan kesehatan secara gratis baik penduduk kaya atau miskin dengan fasilitas kelas III. Total caverege ini tidak berlaku bagi anggota Askes dan Jamsostek karena mereka sudah mendapat fasilitas terendiri. Sementara BPJS dapat juga diakes oleh masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan secara mandiri sesuai dengan premi yang dibayarkan. Untuk bidang pendidikan, Pemerintah Kota Mojokerto telah mewajibkan pendidikan dasar 12 tahun sampai dengan SMA. Wajib pendidikan dasar 12 tahun ini sudah dimulai tahun 2007 hingga saat ini. Untuk mewujudkan program ini tahun 2015 mendatang Pemkot Mojokerto membebaskan biaya SPP bagi siswa tingkat SMA baik negeri maupun swasta, semua biaya sekolah gratis sampai dengan SMA. Untuk mewujudkan anak-anak yang cerdas dan berkualitas, membuat Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP). Hal ini diatur dalam Perwali nomor 17 tahun 2009 tentang Program Kota Mojokerto Berlingungan Pendidikan (PKMB). Dalam PKMBP. Untuk ini sebagai aplikasinya setiap jam 18.00-19.00 setiap anak sekolah wajib belajar dan tidak boleh menyalakan TV, Radio dan ada Pengamen. Bidang Kesejahteraan, melalui Diskoperindag telah menyediakan dana bergulir sebesar Rp. 3 Miliar 250 juta. Dana bergulir ini adalah kredit tanpa bunga. Bukan itu saja pemerintah juga bekerjasama dengan Bank Pembiayaan Usaha Syariah (BPRS), Badan Amil Zakat (BAZ) dan Diskoperindah untuk program pembiayaan usaha syariah (Pusyar). Realisasinya adalah memberikan fasilitas kerdit tanpa bunga, tanpa administrasi dan tanpaasuransi. Untuk Pusyar ini BPRS Kota Mojokerto menyediakan dana sebesar Rp. 1. Miliar. Sedangkan untuk jasa pinjaman dibayarkan oleh BAZ sebagai bentuk pendistribusian dari hasil pengelolaan Infak dan Sodakoh. Adapun besar pinjaman mulai dari Rp. 750 ribu sampai dengan Rp. 10 juta. Prosesnya peminjam harus warga Kota Mojokerto kelas menengah keatas dengan terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari BAZ dan Diskoperindag. setelah itu tinggal realisasi di BPRS. Untuk bidang Moralitas, Pemerintah Kota Mojokerto telah mewajibkan anak-anak yang mau mendaftarkan sekolah ke jenjang lebih atas harus memiliki sertifikat Kecakapan Dasar Keagamaan (KDK). Program pemoralan ini diatur dalam Perwali nomor 23 ta hun 2011. Untuk yang beragama Islam sertifikat KDK dikeluarkan oleh TPQ. Untuk yang Kristen sertifikat KDK dikelaurkan sekolah minggu atau menyesuaikan, demikian juga dengan agama lainya seperti Hindu, Budha, Konghucu. Tanpa sertifikat KDK maka anak-anak tidak bisa mendaftar sekolah ke jenjang yang diatasnya. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan dialog oleh SKPD terkait, dalam hal ini DPPKA, Dinas P dan K, Bppeko, Diskoperindag, KP2T. Sebelum meninggalkan ruangan Walikota diminta foto bersama dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan beserta rombongan. Selanjutnya Ir. Vony Pontoh menyerahkan Cindera Mata kepada Walikota Mojokerto kerajinan asli khas Tomohon. Sebaliknya Walikota juga menyerakan kerajinan kapal phinisi kepada pimpinan rombongan. Pertemuan berjalan dengan akrab dan komunikatif masing-masing pihak menyampaikan profil daerah masing-masing. Gambaran dalam profil tersebut sebagian tentu ada yang dapat diadopsi untuk diterapkan didaerah masing-masing. (ri)

WALIKOTA MOJOKERTO LAUNCHING AMARI DAN TELECENTER PALAPA

Angkutan malam hari gratis (Amari) resmi telah dilaunching Walikota Mojokerto KH.Masud Yunus, sabtu 1/11/2014 di arena Terminal Kertajaya Kota Mojokerto . lanching kali ini disaksikan oleh Kapolres Mojokaerto Kota AKBP Wiji Suwartini, SH, M.Si, asisten I dan II, pimpinan organda, pimpinan Bina Marga Kota Mojokerto, Dinas Infokom Provinsi Jatim, Camat dan Lurah Se-Kota Mojokerto. Amari adalah armada Kota yang disediakan oleh Pemerintah Daerah secara gratis. Dengan adanya Amari ini diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan untuk masyarakat. Kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Mojokerto ini dapat dimanfaatkan demi penimgkatan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu dikatakan Walikota Mojokerto saat memberikan sambutan peresmian launching tersebut. “ Dengan adanya Amari ini maka Kota Mojokerto akan ramai, dengan ramainya Kota maka peredaran uang akan meningkat, dan otomatis perekonomian juga akan meningkat. Jika perekonomian meningkat maka pengangguran dan kemiskinan akan berkurang. Dengan demikian kesejahteraan masyarakt akan meningkat”. Tegas Walikota. Hal ini mengingat fungsi pemerintah adalah melayani dan tugas pemerintah adalah mensejahterakan rakyatnya. Pembangunan kota Mojokerto lima tahun kedepan adalah mewujudkan Kota Mojokerto sebagai servive city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. oleh karenanya harus diimbangi dengan kemampuan dalam bidang penggunaan teknologi informasi. Pada kesempatan yang sama juga dilaunching penggunaan Telecenter Palapa. Dengan adanya Telecenter Palapa ini masyarakat dapat mengakses internet untuk mendapatkan berbagai informasi atau menggunakannya sebagai media promosi akan produk dan jasa yang dihasilkan, pesan Walikota. Pada kesempatan tersebut Walikota bilang bahwa setelah launching Amari ini maka ada lima pelayanan gratis yang diberikan oleh Pemerintah daerah kepada masyarakat yaitu gratis dalam bidang kesehatan, pendidikan, layanan public seperti kepengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran serta Raskin Gratis dan Amari ini. Sementara itu Ruby Hartoyo, S.Sos, MM Kepala Dishubkominfo Kota Mojokerto menyampaikan bahwa saat ini kondisi Terminal Kertojoyo mengalami penurunan fungsi, sebab ada kecenderungan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dari pada menggunakan jasa angkutan kota. Keadan tersebut berdampak pada jam operasional angkutan umum dalam kota atau mikrolet. Melihat kondisi tersebut diperlukan inovasi untuk menghidupkan kembali fungsi terminal Kertajaya Kota Mojokerto sebagai service city maka diperlukan upaya memberikan angkutan malam hari secara gratis. Route Amari meliputi pusat pelayanan atau kawasan public. Untuk Line A melintasi Terminal Kertojaya- Jln. Jaya Negara-jln.Pahlawan-Jln.Benteng Pancasila-Jln.Empunala-Jln. Residen Pamuji-Jln.Letkol Sumarjo-jln. A.Yani-jln.Mojopahit utara - Jln.Bayangkara-Jln.PB.Sudirman-Jln. Cokro Aminoto-Jln. KH.Nawawi-Jln.Bayangkara-Jln. Mojopahit Selatan-Jln. Brawijaya-Jln. Tribuana Tungga Dewi-Jln. Prajuritkulon-Jln. Surodinawan (RSUD)-Jln. KH.Usman-Jln.Wijaya Kusuma-Jln. Teratai-Jln. Raden Wijaya-Jln. Jaya Negara – kembali ke Terminal Kertajaya. Untuk route line B melewati Terminal Kertajaya- Jln. Jaya Negara-Jln. Mojopahit Selatan-Jln. RA.Basuni-Jln. KH.Usman- Jln. Surodinawan (RSUD) – Jln. Tribuana Tungga Dewi-Jln. Brawijaya-Jln.Mojopahit utara (aloon-aloon)-Jln. Bayangkara-Jln.PB Sudirman-Jln. Residen Pamuji-Jln.Empunala-Jln.Benteng Pancasila-Jln.Jln.Pahlawan-Jln. Jaya Negara dan kembali ke Terminal. Untuk saat ini jumlah armada Amari masih tersedia sebanyak 8 unit untuk line A dan B. amari ini beroperasi mulai jam 18.00 sd. 20,00 WIB. Mengenai Telecenter merupakan sarana atau tempat yang dilengkapi dengan teknologi, informasi dan komunikasi sbagai sarana pemberdayaan komunikasi masyarakat. Telecenter palapa merupakan bantuan dari pemerintah Propinsi Jawa Timur melalui Dinas Informasi dan Informatika yang bisa direalisasikan pada tahun 2014 ini. Keberadaan Telecenter ini sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan strategi nasional dalam pengembangan e-government. Tjuan dibangunnya Telecenter ini antara lain untuk meningkatkan aksesbilitas terhadap sumber informasi, pengetahuan dan teknologi. Mendorong produktivitas dan inovasi dan menfasilitasi jalinan kemitraan dan memberikan peluang positif bagi masyarakat untuk berkembang. Mendukung promosi keunggulan Kota Mojokerto.

Selasa, 04 November 2014

WALIKOTA MOJOKERTO BERANGKATKAN PESERTA PAWAI TA’ARUF

“ Dengan peringatan tahun baru Hijriah dan sumpah pemuda kita gerakkan revolusi mental untuk menyongsong masyarakat ekonomi Asean tahun 2015”
Walikota Mojokerto KH.Mas’ud Yunus memberangkatkan peserta Pawai Ta’aruf pada sabtu,25/10/2014 di Aloon-aloon Kota Mojokerto. Pawai Ta’aruf kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharam 1436 H yang sekaligus memperingati hari Sumpah Pemuda bertepatan dengan tanggal 25 Oktober 2014 Masihi. Hadir dalam upacara pemeberangkatan tersebut antara lain jajaran forum pimpinan daerah. Tampak hadir Kapolres Mojokerto Kota, Komandan Korem 082 Citra Panca Yuda Jaya, Komandan Kodim 0815, ketua DPRD Kota Mojokerto, wakil Walikota Mojokerto, sekretaris daerah Kota staf ahli dan pimpinan SKPD, camat dan lurah sekota Mojokerto. Pawai yang digelar kali ini adalah yang pertama kali dilaksanakan tingkat Kota. Jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya Pawai Ta’aruf hanya dilaksanakan ditingkat Kecamatamn atau Kelurahan dan tingkat sekolah. Namun tahun ini Walikota Mojokerto berkeingininan untuk digelar secara spektakuler hingda dapat menghibur masyarakat. Terbukti pelaksanaan pawai yang bernuansa Islami kali ini berjalan dengan meriah tak ubahnya seperti karnaval pada umumnya. Kepala Bagian Administrasi Kesejahteaan rakyat selaku ketua panitia penyelenggara Zuhrini, SE mengatakan, maaksud dan tujuan mewujudkan rasa cinta bagi anak-anak, remaja akan ajaran Islam serta memperkenalkan adanya kalender Islam yang tidak sama dengan masehi. Mengajak masyarakat untuk selalu menjalankan syariat agama, meningkatkan kualitas iman dan taqwa dalam merefleksikan tahun baru hijriah. Sebagai momentum untuk merancang kehidupan yang lebih baik, berkualitas dan lebih bermakna, tegas Zuhrini. Walikota Mojokerto dalam sambutannya menegakan, tahun baru Islam adalah Hijrah yaitu perpindahan sikap mental dari pesimisme menjadi optimisme, dari tidak baik menjadi baik dari jahiliah menuju tauhid. Itulah makna yang kita ambil dari peringatan tahun baru Hijriah dan sumpah pemuda, Sebagaimana tema peringatan tahun ini “ Dengan peringatan tahun baru Hijriah dan sumpah pemuda kita gerakkan revolusi mental untuk menyongsong masyarakat ekonomi Asean tahun 2015”, tegas Walikota Mojokerto. Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Mojokerto ini bilang, Untuk menjadi bangsa yang berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi dan berkeprinadian dibidang budaya maka kita harus merani merovolu mental kita. Sebagai angsa Indonesia kita harus cinta tanah air Indonesia, kita harus bangga dengan Indoneia dan kita harus mencintai produk-poduk Indonesia. Mengingat kita adalah rakyat Indonesia yang mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia, Berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Semangat sumpah pemuda dan tahun baru Islam hendaknya dijadikan motivasi agar Indonesia lebih maju, lebih sejahtera dan lebih bermartabat. Oleh karena itu pada kesempatan yang sama Walikota Mojokerto menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah jerih payah hingga terselenggaranya acara pawai ini. Setelah turun dari imbar Walikota Mojokerto didampingi oleh Jajaran forum pimpinan daerah memberangkatkan peserta nomor satu. Namun sebelumnya juga disuguhkan dengan penampilan tari-tarian oleh Ikatan Gus dan Yuk Kota Mojkerto. Selanjutnya pemberangkatan juga dilakukan oleh Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiji Suwartini. Demikian seterusnya peserta yang lain diberankatkn oleh panitia penyelengara. Walupun pawai ta’aruf ini tidk dilombakan namun antusias peserta untuk bernampilan yang menarik sangat terlihat. Entah berapa biaya yang dikeluarkan untuk berhias untuk bisa tampil menarik dan menghibur. Aneka kreasi ditampilkan oleh peseta ini dengan membuat desain yang artistic. Mencerminkan nilai seni dan budaya yang tinggi. Tidak sedikit diantara mereka yang dominan pserta pelajar ini menyuguhkan pesan-pesan moral dan juga pesan-pesan yang terkait dengan visi dan misi pemerintah Kota Mojokerto. Demikian juga dengan hiasan dan patung seperti onta, kakbah yang beruansa Islami, layak sebuah hiburan yang menarik. Bukan itu saja diarena pemberangkatan juga diwarnai dengan lukisan on the spot oleh para perupa dari Dewan Kesenian Kota Mojokerto. Alhasil dalam durasi waktu hitungan menit para perupa ini menghasilkan satu lukisan yang menggambarkan suasana upacara pemberangkatan Pawai taaruf saat itu. Kontan aja lukisan ini dihadiahkan kepada Walikota Mojokerto. Agenda spontan ini tentu merupakan survive dan menarik pehatian semua pengunjung yang ada diarena kegiatan. Ternyata diluar dugaan Walikota juga memberikan apresiasi yang mengejutkan dengan membeli lukisan tersebut seharga 1 juta rupiah. Peserta sebanyak 127 regu terdiri dari SD/MI sebanyak 70 regu, SMP/MT.s sebanyak 19 regu, SMA/SMK/MAN sebanyak 16 regu, TPQ/Majelis Taklim/kelompok masyarakat sebanyak 22 regu. Masing-masing regu terdiri dai 20 orang. Peserta ini melewati route yang telah ditenukan oleh panitia yaitu dari Aloon-aloon – jln. Mojopahit- Jln. Bayangkaa-Jln Letkol Sumarjo- Jln. PB Suirmnan-Jln. A,Yani dan kembali Finish kembali ke Aloon-aloon Kota Mojokerto. Dalam perjlanan ini sempat terjadi kemaceta, sebab peserta pertama sudah sampai di finish ternyata peserta yang belum berangkat sehingga terjadi penumpukan peserta. Namun keruwetan ini hanya beberapa saat dan langsung petugas keamanan bersama polresta mengurai kemacetan tersebut. Acara ini berjalan dengan lancar aman dan konusif serta para pesertapun tetap semangat karena Walikota beserta isteri dan jajaran forpinda juga masih antusias untuk menyaksikan penampilan peseta yang berangkat dari star di aloon-aloon Kota Mookerto (ri) Para jawara pawai Ta’aruf 2014 Tingkat SD Tingkat SMP Tingkat SMA Juara Nama sekolah Juara Nama sekolah Juara Nama sekolah I SDN Kranggan I I SMP MAMBAUL QUR’AN I SMA N 3 II SDN Jagalan II SMPN 1 II SMK BHAKTI INDONESIA M. III SDN MERI 1 III SMPN 3 III SMA N 1 H.1 SDN MERI 2 H.1 SMPN 2 H.1 SMA PGRI 1 H.2 SDN KRANGGAN 2 H.2 SMPN 4 H.2 MAN 1 H.3 SDN BALONGSARI 5 H.3 SMPN 8 H.3 SMA MUHAMADIYAH I UMUM Juara I MJELIS TA’LIM BINA ANISA Juara II PDA JAGALAN Juara II MUSLIMAT NU ANAK CABANG KEC. MAGERSARI