Rabu, 29 Oktober 2014
JAMALUDIN DIFABEL YANG KREATIF
JAMALUDIN DIFABEL YANG KREATIF “Pengrajin khusus bahan Daur Ulang” Berkat tangan-tangan terampil Jamaludin, bahan bekas dan yang tidak ternilai harganya bisa menjadi bahan yang sangat menarik dan memiliki daya jual yang tinggi. Cacat fisik yang dideritanya sejak tujuh tahun lalu tidak membuat Jamaludin menjadi orang yang putus asa. Ia selalu tersenyum dan memiliki semangat yang tinggi untuk menatap masa depan bersama isteri anak semata wayannya. Jamaludin yang lahir di Probolinggo pada 23/9/1970 kini menekuni usaha kerajinan yang berbahan bekas dengan cara mendaur ulang. Kerajinan (Handy Craft) yang dibuatnya adalah beurupa lukisan yang terbuat dari bahan dari pelepah pisang dan kulit ketele pohong (kaspe). Bahan-bahan ini oleh kita tentu sudah dianggap tidak berharga lagi, namun berbeda dengan suami Sumiati ini, selalu menemukan ide-ide baru untuk melahirkan ide kreatifnya membuat sebuah lukisan yang memiliki nilai jual tingi dan kwalitas ekxpor. Berawal dari kegiatan peltihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Disnakertrans, Diskoperindag, Dinas Sosial dan Instansi lain yang bersifat gratis, Jamal mengikuti pelatihan tersebut dan mengikuti dengan sungguh-sungguh. Alhasil ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dan hasilnya cukup membanggakan. Kini Jamal merasa bersyukur atas kesempatan ini bisa bergabung dengan Job Fair yang ada di Kota Mojokerto. Di stand Dinnaker Provinsi Jatim Jamal diberikan satu stand untuk memapangkan hasil karyanya. Dalam melukis ini harus benar-benar konsentrasi, sebab Jamal tanpa sket lukisan. Dia langsung menorehkan bahan baku dan bahan penunjang lainnya dperti lem, dan peralatan sederhana seperti gunting. Ahan dan peralatan tersebut langsung digerakkan oleh tangan-tangan terampil Jamaludin kedalam triplek dan langsung membentuk sebuah lukisan / gambar-gambar pemandangan yang menarik Selama ini ayah dari Nuri Anggraeni 12 tahun banyak memnuat lukisan pemandangan dan kaligrafi. Jamaludin mengaku mendpat dukungan penuh dari pemerintah dengan selaku diberikan kesempatan untuk ikut pameran baik didalam negeri maupun keluar negeri. Sebab dengan pameran ini samahalnya dengn promosi untuk memperkenalkan handycfraftnya ke dunia usaha. Hasil karya Jamaludin ini laku jual mulai 500 ribu sampai dengan 4 juta rupiah. (ri)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar